Negara Kaya Borong Molnupiravir, Negara Miskin Bisa Semakin Tertinggal

Rizky Alika
13 Oktober 2021, 20:19
molnupiravir, obat, covid-19
Antara
Obat eksperimental yang dikembangkan Merck, Molnupiravir. Foto: Antara.

“Dengan terapi, jalurnya lebih kompleks dan ada lebih banyak pihak yang terlibat ketimbang vaksin,” bunyi pernyataan kelompok kesehatan global Unitaid.

Saat ini, Merck sudah sepakat dengan produsen generik India untuk memasok obat kepada lebih dari 100 negara berpenghasilan rendah dan menengah, jika terapi tersebut disetujui.  "Kami telah menerapkan strategi dengan mitra lisensi kami untuk memenuhi permintaan dan memberikan obat kepada pasien di seluruh dunia yang membutuhkan,” kata direktur eksekutif dari kebijakan publik farmasi global di Merck, Paul Shcaper.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan RI juga mendekati beberapa perusahaan farmasi untuk mendapatkan obat untuk pasien Covid-19. Salah satu yang dijajaki adalah raksasa farmasi Amerika Serikat yakni Merck untuk mendapatkan Molnupiravir.

Tidak hanya Merck, Kemenkes juga sudah berupaya menghubungi perusahaan global lainnya seperti Eli Lilly hingga produsen obat Korea Selatan, Celltrion Inc.  "Jadi obat-obatan tersebut sudah kita approach pabrikannya dan beberapa telah merencanakan untuk mulai uji coba," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers virtual, Senin (4/10).

Halaman:
Reporter: Rizky Alika

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...