AS Setujui Penggunaan Kombinasi Vaksin Booster Covid-19

Rizky Alika
22 Oktober 2021, 14:43
vaksin, covid-19, amerika serikat
ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/hp/cf
Dado Ruvic/Illustration Botol kecil dengan label vaksin penyakit virus korona (COVID-19) Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, dan Moderna terlihat dalam foto ilustrasi yang diambil Jumat (19/3/2021).

Suntikan tersebut diperlukan untuk mereka yang berusia 65 tahun ke atas serta individu yang berisiko sakit parah dan berisiko tinggi terpapar virus melalui pekerjaan mereka.

Meski demikian suara ahli juga menyampaikan risiko dari bosster kombinasi vaksin. Meski merekomendasikan booster, Ahli penyakit menular di Universitas Vanderbilt Helen Talbot mengingatkan potensi komplikasi lantaran ada perbedaan jumlah dosis vaksin.

Menurutnya, vaksin Moderna dosis booster akan menjadi 50 mikrogram, setengah dari suntikan aslinya. "Jadi mereka yang tidak berisiko tinggi harus benar-benar memikirkan vaksin dengan dosis yang lebih tinggi," ujar dia.

Profesor komunikasi risiko di University of Georgia sekaligus mantan Direktur Komunikasi program imunisasi CDC, Glen Nowak mengatakan pemberian booster dengan jenis berbeda bisa menjadi masalah. Hal ini lantaran adanya fleksibilitas yang memungkinkan orang memilih vaksin dengan jenis berbeda.

"Frasa 'mix and match' itu memberi orang kebebasan untuk melakukan hampir semua hal. Saya pikir itu akan menjadi masalah," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...