Alasan Luhut Pilih Kerja Sama dengan Cina Garap Proyek Pemerintah

Cahya Puteri Abdi Rabbi
24 November 2021, 15:02
Luhut, Cina,investasi
Menko Marves
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memimpin Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 secara virtual pada Senin (14/12).

Luhut mengatakan, pemerintah juga kini giat mendorong kerja sama investasi dengan Uni Emirat Arab, termasuk di bidang hilirisasi.

Kunjungan Uni Emirat Arab pada November lalu menghasilkan komitmen investasi US$ 44,6 miliar (Rp 637 triliun) di berbagai bidang.

 Salah satunya, dengan Abu Dhabi yang akan membawa industri alumunium ke Integrated Green Industrial Park di Kalimantan Utara. 

Groundbreaking  proyek kawasan industri itu akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 16 Desember mendatang.

Luhut mengatakan upaya hilirisasi sumber daya alam telah membuahkan hasil.

Di antaranya adalah ekspor besi dan baja Indonesia yang mencapai US$ 16,5 miliar (Rp 236 triliun) sampai Oktober 2021.

Mantan Menteri Perhubungan tersebut juga memperkirakan, ekspor besi dan baja bisa mencapai lebih dari US$ 20 miliar (Rp 286 triliun) atau mendekati US$ 21 miliar (Rp 300 trilun).

Nilai ekspor tersebut sangat berpengaruh untuk memperbaiki neraca transaksi berjalan Indonesia.

Bank Indonesia mencatat neraca transaksi berjalan pada kuartal ketiga 2029 surplus US$ 4,5 miliar atau 1,5% terhadap produk , terbesar sedikitnya dalam satu dekade terakhir.

Surplus pada transaksi berjalan mendorong neraca pembayaran mencatatkan surplus mencapai US$ 10,7 miliar, setelah defisit pada kuartal kedua US$ 0,4 miliar. 

Membaiknya neraca transaksi berjalan akan membantu Indonesia menghadapi risiko global, seperti normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) di 2022 dan 2023.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...