Australia Laporkan Rekor Kasus Covid-19 di Tengah Penularan Omicron

Rizky Alika
Oleh Rizky Alika - Antara
28 Desember 2021, 20:42
covid-19, australia, omicron
ANTARA FOTO/REUTERS/Loren Elliott/hp/cf
Loren Elliott Warga berjalan di depan Sydney Opera House menyusul pelonggaran aturan yang dilaksanakan untuk membatasi penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Sydney, Australia, Selasa (23/6/2020).

AS Pangkas Isolasi

Sedangkan Amerika Serikat mengubah kebijakan isolasi pasien Covid-19 seiring perkembangan Omicron. Mereka memangkas waktu isolasi kasus corona tanpa gejala dari 10 menjadi lima hari.

Perubahan kebijakan ini lantaran mayoritas penularan SARS-CoV-2 terjadi pada awal penyakit, umumnya dalam 1-2 hari sebelum timbulnya gejala dan 2-3 hari setelahnya.

"Rekomendasi terbaru untuk isolasi menyeimbangkan apa yang kita ketahui tentang penyebaran virus dan perlindungan yang diberikan oleh vaksinasi dan dosis booster," kata Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) Rochelle Walensky dalam keterangan pers, dikutip dari Reuters, Selasa (28/12).

CDC juga merekomendasikan karantina lima hari bagi mereka yang terinfeksi namun belum divaksinasi atau sudah lebih dari enam bulan vaksinasi dari dosis mRNA kedua mereka. Ketentuan serupa juga berlaku bagi mereka yang telah menerima  vaksin Johnson & Johnson lebihd ari dua bulan dan belum mendapatkan dosis booster.

CDC mengatakan, individu yang telah menerima suntikan booster tidak perlu dikarantina setelah terpapar. Namun, orang tersebut harus memakai masker selama 10 hari setelah terpapar virus.

Untuk seluruh individu yang terpapar, tes untuk SARS-CoV-2 perlu dilakukan pada hari ke-5 setelah terpapar. Jika gejala muncul, individu tersebut harus segera dikarantina sampai menunjukkan tes negatif.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...