Seni Kriya Adalah Kegiatan Kreatif Benda, Begini Penjelasannya

Image title
31 Januari 2022, 12:56
Seni Kriya Adalah Kegiatan Kreatif Kepada Benda, Ini Penjelasannya
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Sejumlah pengunjung memilih menu yang disajikan di salah satu gerai kuliner di Pos Bloc, Jakarta Pusat, Jumat, (8/10/2021). Selain menjadi tempat berdiskusi, Pos Bloc juga akan mewadahi beberapa sektor usaha kreatif. Tidak hanya pertunjukan musik, tetapi juga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bidang kuliner, film, fesyen, dan seni kriya. Seni kriya adalah suatu kegiatan kreatif untuk membuahkan benda atau objek.

Gustami

Menurut Gustami, seni kriya adalah bentuk karya seni seni yang unik dan punya karakteristik di dalamnya terkandung muatan-muatan nilai estetik, simbolik, filosofis dan sekaligus fungsional, makanya dalam perwujudannya didukung craftmenship yang tinggi. Dengan begitu, kehadiran seni kriya termasuk dalam kelompok seni-seni adiluhung.

Seodarso

Dari penjelasan Seodarso bahwa seni kriya adalah salah satu frasa yang berasal dari Bahasa Sansekerta. Adapun maknanya adalah pekerjaan; perbuatan, dan dari kamus Winter diartikan sebagai ‘demel’ atau membuat.

I Made Bendem

Dikutip dari penjelasan I Made Bandem, bahwa seni kriya adalah pekerjaan atau keterampilan tangan yang diambil dari kata-kata kriya.

Sejarah Kemunculan Seni Kriya

Secara tradisi dan akar sejarah, seni kriya memiliki akar kuat di masyarakat. Bahkan seni kriya memiliki nilai adiluhung dan mutu yang sangat tinggi. Bahkan seni kriya sudah membumi di nusantara karena popularitasnya. Berikut penjelasan mengenai seni kriya:

Seni Kriya Zaman Klasik

Di era terdahulu, para kriyawan keraton menghasilkan karya seni dengan ketekunan dan konsep filosofi tinggi serta menghasilkan produk dengan legitimasi seni yang diistimewakan. Di samping itu kriya juga didukung oleh tatanan budaya tradisional yang mencerminkan jiwa zaman. Kriya adalah seni murni yang diagungkan pada zaman klasik.

Seni Kriya Zaman Madya

Di zaman madya atau islam di Indonesia, pemanfaatan kriya sudah mulai cenderung bergeser ke nilai gunanya. Nilai-nilai religius serta magis mulai hilang karena pengaruh Islam. Namun nilai-nilai spiritual dan tradisi dari budaya nusantara tetap di agungkan. Benda-benda yang dihasilkan cenderung masih sama seperti pada zaman klasik.

Seni Kriya Zaman Kolonial

Di era kolonial dari Portugis hingga Belanda, kriya semakin bergeser ke benda pakai sehari-hari yang di pandang sebelah mata nilai artistiknya. Disini pengaruh asing mulai menguat dan kriya kalah bersaing terhadap cabang seni lain seperti seni lukis yang menjadi media utama di masa itu.

Seni Kriya Kontemporer

Setelah melewati masa penjajahan kolonial, seni kriya kembali mendapat panggung dari masyarakat. Bahkan banyak seniman murni lokal maupun internasional dapat bersaing dengan mengusung kriya sebagai produk karyanya.

Tidak hanya itu, seni kriya juga memiliki kemampuan bersaing dengan produk yang diproduksi secara massal. Kriya memiliki nilai lebih dari segi tradisi dan keterampilannya. Misalnya kriya dapat menjadi oleh-oleh khas daerah tertentu. Kriya juga dapat menjadi produk eksklusif yang bernilai lebih tinggi karena hanya di produksi dalam jumlah yang terbatas (tidak pasaran).

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...