Mendorong Digitalisasi Pendidikan di Madrasah

Image title
Oleh Shabrina Paramacitra - Tim Riset dan Publikasi
27 April 2022, 19:54
Dalam kondisi pandemi, akses internet dan pengembangan aplikasi perlu dikembangkan di lembaga pendidikan berbasis keagamaan seperti madrasah.
ANTARA FOTO/Feny Selly/foc.

Riset dari EIU dan Ericsson merekomendasikan beberapa cara untuk memperluas cakupan internet di sekolah:

  1. Menjalankan strategi kemitraan antara sekolah dengan institusi umum dan swasta. 
  2. Membangun aksesibilitas dan keterjangkauan sekolah. 
  3. Setelah konektivitas di sekolah terbentuk, harus ada kurikulum yang memanfaatkan konektivitas internet. Selain itu, tenaga pengajar seperti guru juga perlu dilatih untuk memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran sehari-hari.
  4. Perlindungan konektivitas. Perlindungan ini diperlukan untuk menjamin keamanan aktivitas berinternet di sekolah. 

Riset EIU dan Ericsson juga menyatakan pentingnya perluasan akses internet ke sekolah-sekolah. Sebab, konektivitas internet dinilai mampu menciptakan kesempatan bagi siswa untuk menerima pelajaran, sehingga keterampilan siswa bisa berkembang dengan lebih baik.

Upaya meningkatkan konektivitas dan digitalisasi di sekolah pun terus dilakukan. Baru-baru ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan aplikasi Platform Mandiri Belajar (PMB). 

Aplikasi tersebut akan menunjang implementasi kurikulum mandiri di madrasah di bawah naungan Kementerian Agama. PMB merupakan implementasi penggunaan aplikasi Pembelajaran Online Terpadu berbasis cloud service yang difasilitasi oleh Kominfo.

Pengembangan PMB dimulai sejak tahun lalu. Awalnya, PMB memfasilitasi penyediaan aplikasi umum di 50 sekolah sebagai pilot project. Melalui platform itu, proses belajar dan mengajar, baik di tingkat dasar, menengah hingga pendidikan tinggi, dapat berlangsung secara daring. 

PMB pun terus berkembang. Saat ini, ada lebih dari 307 ribu sekolah dan lebih dari 83 ribu madrasah dan sekolah keagamaan lain yang memanfaatkan PMB tanpa perlu membangun aplikasi masing-masing. Pada akhir 2022, PMB akan diterapkan pada 1.000 sekolah pendidikan keagamaan di seluruh Indonesia. 

Kominfo memberikan dukungan kapasitas storage government cloud, aplikasi dan perbaikan-perbaikan yang diperlukan nantinya. 

“Kami dari sisi informatika akan memberikan dukungan pendampingan, bimbingan teknis informasi dan teknologi yang diperlukan,” kata Menteri Kominfo Johnny G. Plate saat peluncuran PMB, Jumat (8//2022).

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menambahkan, kehadiran PMB akan membantu siswa madrasah menjangkau akses pendidikan. 

Madrasah harus selalu mengoptimalkan diri dalam mentransformasi layanan pendidikan. Yaqut pun berharap PMB dapat menjawab kebutuhan belajar siswa dan membantu siswa mengasah kompetensi dirinya. 

“Apa pun dan di mana pun kondisinya, siswa madrasah sasaran penting bagi kami untuk bisa dilayani dengan pendidikan yang berkualitas,” kata Yaqut. ”Mereka harus bisa terlayani dengan maksimal,” imbuhnya. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...