Cegah Kematian Anak, Orang Tua Perlu Kenali Gejala Awal Hepatitis Akut

Image title
5 Mei 2022, 14:55
hepatitis akut
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Penerapan protokol kesehatan Covid-19 dapat diterapkan untuk cegah penularan hepatitis akut.

Nadia yang juga menjabat sebagai Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI itu mengatakan Kemenkes belum menggolongkan kejadian itu sebagai kasus hepatitis akut berat. Alasannya, masih ada fase lanjutan investigasi berupa pemeriksaan laboratorium, terutama pemeriksaan Adenovirus dan Hepatitis E yang membutuhkan waktu 10-14 hari ke depan.

"Kami belum golongkan dalam hepatitis akut bergejala berat, tetapi baru masuk pada kriteria pending klasifikasi karena masih ada pemeriksaan laboratorium," katanya.

Nadia mengatakan dari ketiga pasien tidak ditemukan riwayat penyakit bawaan hepatitis dari keluarga. "Dari ketiga anak tersebut tidak ada yang memiliki riwayat dengan gejala penyakit yang sama," katanya.

Hepatitis Akut Tak Terkait Vaksin Covid-19

Ketiga pasien ini dilaporkan negatif Covid-19 berdasarkan pemeriksaan medis di rumah sakit. Dua orang sudah menerima vaksin Covid-19. Sedangkan satu orang belum menerima vaksin Covid-19 dan hepatitis.

Nadia  mengatakan ketiga pasien tersebut masing-masing berusia dua tahun, delapan tahun dan 11 tahun. Pasien yang berusia dua tahun belum memperoleh vaksinasi Covid-19 dan hepatitis A-E.

Sedangkan pasien yang berusia delapan tahun sudah memperoleh vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan 11 tahun telah memperoleh vaksinasi lengkap dua dosis.

Guru Besar Gastro Hepatologi RSCM FKUI Jakarta, Hanifah Oswari, mengatakan asus hepatitis akut bukan akibat pasien menerima vaksin Covid-19 untuk anak-anak.

Hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan keterkaitan keduanya. "Ini tidak benar tidak ada bukti kaitan dengan vaksin Covid-19. Ada yang berhubungan dengan virus tapi tidak ada bukti dengan vaksinasi Covid-19," kata Hanifah

Sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban menyebut, hipotesis yang menyebutkan penyakit hepatitis akut  dikaitkan dengan vaksinasi Covid-19 belum didukung oleh data dari hasil penelitian. Saat ini, para ahli, termasuk di Indonesia sedang menyelidiki lebih lanjut mengenai wabah ini.

"Sebagian besar anak-anak yang terkena hepatisis misterius ini justru belum menerima vaksinasi Covid-19," beber Zubairi, dalam cuitannya melalui Twitter, Senin (2/5).

Halaman:
Reporter: Ashri Fadilla
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...