Sejarah Panjang SIA yang Beri Gelar Profesor untuk Megawati di Korea

Aryo Widhy Wicaksono
10 Mei 2022, 14:17
Presiden kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri, saat tiba di Seoul, Korea Selatan, Minggu (8/5) waktu setempat. Megawati direncanakan akan menghadiri pelantikan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, dan menerima penganugerahan gelar profesor kehormata
Katadata
Presiden kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri, saat tiba di Seoul, Korea Selatan, Minggu (8/5) waktu setempat. Megawati direncanakan akan menghadiri pelantikan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, dan menerima penganugerahan gelar profesor kehormatan dari Seoul Institute of the Arts (SIA). PDI Perjuangan

Dalam rangka mempromosikan program budaya global yaitu Program Global Culture Hub, SIA juga bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai mitra mereka di Indonesia.

Simak juga warisan budaya Indonesia lainnya:

Hingga saat ini, SIA juga selalu menawarkan program beasiswa untuk mahasiswa di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Sementara terkait pemberian gelar profesor, SIA memberikan gelar tersebut karena menilai Megawati memiliki kontribusi besar serta komitmen terhadap kemanusiaan, terutama saat memperjuangkan perdamaian di Semenanjung Korea. Termasuk perhatiannya terhadap demokrasi, lingkungan dan kebudayaan.

"Bahkan Ibu Mega pernah jadi utusan khusus Presiden Korea Selatan untuk ke Korea Utara dalam menjalankan diplomasi perdamaian. Karena pada dasarnya Korea ini kan satu bangsa dua negara. Hanya karena perbedaan ideologi akibat perang dingin, kemudian terpecah jadi dua negara, sehingga proses reunifikasi Korea harus terus menerus dijalankan dengan cara damai dan dialog. Diplomasi kebudayaan merupakan pendekatan penting yang bisa dilakukan,” jelas Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Minggu (8/5).

Megawati juga dikenal sebagai sedikit pemimpin yang bisa diterima pihak Korea Utara. Hal ini terkait hubungan sejarah antara Presiden pertama RI yang juga ayah Megawati, yaitu Soekarno dengan Pemimpin Besar Korea Utara, Kim Il Sung.

Dunia mencatat, bagaimana bunga Angrek pemberian Bung Karno yang dikenal dengan nama Kimilsungnia, kini menjadi simbol bunga persahabatan di antara Indonesia dan Korea Utara.

Halaman:
Reporter: Aryo Widhy Wicaksono
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...