Mustasyar PBNU KH Dimyati Rois Wafat, Jokowi Ucapkan Belasungkawa
Ia menimba ilmu agama di pondok pesantren APIK, Kendal pada 1956 selama kurang lebih 15 tahun. Usai itu, ia juga melanjutkan pendidikan agamanya dengan berguru pada Kiai Imam di pondok pesantren Sarang, Rembang, selama lima tahun.
Setelah berguru pada kedua kiai itu, Abah Dim mendirikan Pondok Pesantren Al-Fadlu wal Fadhilah Jagalan di Kendal, Jawa Tengah pada Juli 1985. Di pondok pesantren inilah Abah Dim menunjukkan pengajaran agama dengan cara yang unik. Selain mengajar ilmu agama, Abah Dim juga mengajar santrinya berwirausaha, seperti di bidang pertanian dan perikanan.
Pada Muktamar NU Desmber 2021 di Lampung, Sumatera Selatan, Abah Dim terpilih sebagai salah satu dari sembilan anggota ahlul halli wal aqdi (Ahwa) PBNU. Jabatan ini sudah ia emban selama dua periode, pada 2015 ia juga terpilih sebagai Ahwa pada Muktamar NU ke-33 di Jombang.
Selain itu, ia juga masuk ke dunia politik melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namanya tercatat sebagai Ketua Dewan Syuro DPP PKB sejak 2018, menggantikan KH Azis Mansyur yang meninggal dunia.
