7 Faktor Perubahan Iklim yang Perlu Diwaspadai
Perubahan iklim adalah perubahan signifikan pada iklim, suhu udara, dan curah hujan mulai dari 10 sampai jutaan tahun. Salah satu faktor perubahan iklim yaitu karena konsentrasi karbon dioksida dan gas lain di atmosfer meningkat dan mengakibatkan efek gas rumah kaca.
Faktor Perubahan Iklim
Menurut penjelasan di indonesia.un.org, emsisi gas rumah kaca yang menyelimuti Bumi dan memerangkap panas Matahari, bisa memicu pemanasan global dan perubahan iklim. Tak hanya itu, perubahan iklim juga dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini.
1. Pembuatan Energi Listrik dan Panas
Faktor perubahan iklim yang pertama yaitu pembuatan energi listrik dan panas yang menggunakan bahan bakar fosil bisa menghasilkan emisi global yang besar. Emisi yang dihasilkan berupa karbon dioksida dan dinitrogen oksida.
Emisi tersebut dihasilkan karena sumber energi yang digunakan umumnya bersal dari batu bara, minyak, atau gas. Pembakaran dari sumber energi tersebut bisa memicu efek gas rumah kaca yang menyelimuti Bumi dan menangkap panas Matahari.
2. Kegiatan Industri dan Manufaktur
Aktivitas industri juga turut menyumbang emisi yang dapat memicu perubahan iklim. Emisi tersebut sebagian besar diperoleh dari pembakaran bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi dalam industri semen, baja, besi, plastik, dan lain sebagainya.
Selain itu, penggunaan mesin dalam proses manufaktur juga menjadi salah satu penyumbang emisi. Bahkan disebutkan bahwa industri manufaktur menjadi penyumbang gas rumah kaca tersebar di seluruh dunia.
3. Pembabatan Hutan
Penebangan hutan juga menjadi salah satu faktor perubahan iklim. Saat ini banyak hutan yang ditebang untuk kepentingan lahan pertanian, peternakan, atau alasan lain. Hal ini bisa menyebabkan perubahan iklim karena pohon yang ditebang akan melepaskan karbon yang sudah disimpannya sejak lama.
Tak hanya itu, adanya penebangan hutan juga membuat kemampuan alam dalam mengurangi emisi di atmosfer berkurang. Pasalnya, jumlah pohon yang berfungsi menyerap karbon dioksida telah berkurang.
4. Penggunaan Alat Transportasi
Moda transportasi seperti mobil, truk, kapal, hingga pesawat memang mempermudah mobilitas kita saat ini. Akan tetapi, dibalik kepraktisan yang ditawarkan ada bahaya yang menghantui.
Alat transportasi yang digunakan saat ini, umumnya menggunakan bahan bakar fosil agar bisa beroperasi dengan baik. Hal tersebut yang membuat moda transportasi menjadi salah satu kontributor utama gas rumah kaca, terutama emisi karbon dioksida.
Kendaraan darat diketahui lebih banyak menghasilkan emisi dibandingkan moda transportasi lain. Pasalnya, sebagian besar moda transportasi tersebut berbahan bakar minyak bumi seperti bensin.
5. Produksi Makanan
Produksi makanan juga bisa menghasilkan emisi karbon dioksida, metana, dan gas rumah kaca lain. Emisi tersebut berasal dari pembukaan lahan pertanian, aplikasi pupuk pertanian, penggunaan energi untuk peralatan pertanian maupun perahu nelayan. Tak hanya, pengemasan dan distribusi makanan juga dapat menjadi faktor perubahan iklim.
6. Barang Elektonik
Penggunaan batu bara, minyak, dan gas alam untuk sistem penghangat dan pendingin rumah atau kantor membuat jumlah emisi gas rumah kaca meningkat secara siginifikan. Akibatnya, risiko perubahan iklim semakin meningkat dari waktu ke waktu.
7. Penggunaan Barang-barang Secara Berlebihan
Tanpa disadari, segala bagian dari hidup kita mulai dari tempat tinggal, kendaraan, hingga gaya hidup dapat menyebabkan perubahan iklim. Barang-barang yang ada disekitar kita seperti pakaian juga turut menyumbang emisi gas rumah kaca global. Maka dari itu, kita tidak boleh berlebihan dalam menggunakan barang-barang dikehidupan sehari-hari.
Itulah beberapa hal yang termasuk faktor perubahan iklim dunia. Setelah mengetahui beragam hal yang menyebabkan perubahan iklim, ada baiknya mulai saat ini kita mengurangi atau menghindari hal-hal yang dapat menggangu keseimbangan lingkungan.