Studi Cina: Pasien Omicron Masih Berpotensi Tertular Subvarian Baru

Ameidyo Daud Nasution
20 Juni 2022, 12:55
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
123rf.com/grispb
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

"Jika anda terinfeksi pada gelombang pertama, anda tidak bisa meningkatkan respons kekebalan jika terkena Omicron," kata Prof. Rosemary Boyton dari Imperial College London, salah satu penulis jurnal tersebut dikutip dari The Guardian, Senin (20/6).

Sedangkan Prof Danny Altmann, akademisi lain yang ikut dalam penelitian ini, memperkirakan Omicron telah mengembangkan mutasi pada protein mereka untuk menghindari respons imun tubuh. Hal ini juga bisa terjadi pada subvarian Omicron selain BA.1.

"Kita tidak membangun kekebalan kawanan (herd immunity) terhadap Omicron," kata dia.

Meski tingkat rawan inap dan kematian pasien Covid-19 di Inggris yang rendah, Altmann menyarankan suntikan dosis tambahan vaksin demi memberikan perlindungan. Selain itu vaksin diperlukan untuk mencegah munculnya mutasi baru corona.

Adapun kasus Covid-19 di Indonesia tengah melonjak seiring masuknya subvarian BA.4 dan BA.5. Meski demikian, para ahli memprediksi lonjakan kasus dari penularan subvarian ini tak akan setinggi 

 Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengatakan angka ini berdasarkan banyaknya penduduk yang telah memiliki imunitas usai vaksinasi dan penularan varian sebelumnya.

"Mungkin yang terdeteksi 20 ribu-an, bisa juga kurang. Tapi akan banyak yang tidak tes juga," kata Dicky kepada Katadata.co.id, Jumat (20/6).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...