Waspada Kejahatan Siber Saat Menggunakan Fintech

Image title
Oleh Shabrina Paramacitra - Tim Riset dan Publikasi
23 Juni 2022, 10:39
Perkembangan fintech melesat seiring pandemi. Oleh karena itu, edukasi terkait literasi digital perlu ditingkatkan guna mewaspadai kejahatan siber.
Muhammad Zaenuddin|Katadata

Industri teknologi finansial atau financial technology (fintech) terus tumbuh. Fintech pembayaran dan pinjaman (lending) pun kian luas menjangkau nasabah.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2021 menunjukkan, industri fintech di Indonesia telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 13,60 triliun. Nilainya meningkat 40,94 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp 9,65 triliun.

Sementara data Bank Indonesia (BI) menyebutkan, sejak 2019 layanan besutan fintech pembayaran mulai menyamai kinerja bank dalam penguasaan pangsa pasar. OVO menguasai pasar uang elektronik sebesar 20 persen. Sementara GoPay setara dengan Bank Mandiri, yakni sebesar 19 persen. Kemudian DANA dan BCA sejajar di level 10 persen.

Mengutip siaran pers Kominfo berjudul “Tren Pendanaan Startup Meningkat, Menkominfo Berharap Indonesia Tambah Satu Decacorn” diketahui, sektor jasa keuangan digital memang semakin berperan penting bagi masyarakat. Berbagai layanan platform fintech turut menumbuhkan aspek ekonomi digital secara signifikan. 

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan, jumlah nilai investasi fintech di Indonesia pada 2020 mencapai hampir US$180 juta. Nilai ini setara dengan 20 persen total investasi fintech di antara ASEAN 6 (Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Vietnam).

Seperti dilansir Kominfo mengutip data UOB, PwC Singapore, Singapore FinTech Association pada 2020 diketahui, keseluruhan investasi sektor fintech di Indonesia terbagi ke dalam empat sektor, antara lain insurance technology sebanyak 38 persen, payments 32 persen, alternative lending 25 persen, dan finance and accounting tech sebanyak 5 persen. 

Investasi tersebut memperkuat basis pendanaan platform fintech sehingga fintech dapat terus ekspansi dan semakin banyak dimanfaatkan masyarakat. Pada Agustus 2021, tercatat layanan fintech lending menjangkau 27,2 juta masyarakat di Indonesia, dengan jumlah penyaluran pinjaman total mencapai Rp14,95 triliun.

Namun, perkembangan fintech patut diiringi kewaspadaan. Pasalnya, riset Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) pada 2020 menunjukkan bahwa 22 persen platform fintech pembayaran dan 18 persen fintech yang melayani aktivitas pinjam-meminjam pernah mengalami serangan siber. Sebanyak 95 persen dari 154 fintech mengaku, kurang dari 100 penggunanya mengalami serangan siber.

Literasi pun menjadi hal yang patut disorot. Pada 2019, Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang digelar OJK menunjukkan Indeks Literasi Keuangan masyarakat Indonesia hanya 38,03 persen. Sementara Indeks Inklusi Keuangan sudah sebesar 76,19 persen.

Angka tersebut memperlihatkan bahwa tingkat penggunaan produk keuangan lebih tinggi dibandingkan dengan pemahaman nasabah terhadap produk itu sendiri.

Di sela-sela International Seminar on Digital Financial Inclusion pada Rabu (2/2), Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono sempat mengutarakan, pandemi Covid-19 mendorong perluasan akses keuangan secara digital. Dalam acara yang menjadi bagian dari perhelatan G20 itu, ia menilai bahwa pandemi membuat inklusi keuangan meningkat. Sayangnya, hal itu belum diiringi literasi keuangan yang baik.

“Ini membawa risiko penyalahgunaan data pribadi, penipuan di aplikasi, penggunaan algoritma yang berbahaya, praktik penagihan utang yang tidak sesuai,” kata Doni.

Laporan Annual Members Survey 2021 yang diterbitkan Aftech mengungkapkan, ada beberapa hal yang menjadi perhatian nasabah fintech:

  1.       Privasi dan keamanan data (89 persen)
  2.       Keandalan (66 persen)
  3.       Transparansi (59 persen)

Hal tersebut sejalan dengan persepsi masyarakat bahwa industri keuangan adalah yang paling sering meminta data para penggunanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...