WFH yang Semakin Populer Selepas Pandemi

Tim Riset dan Publikasi
Oleh Tim Riset dan Publikasi - Tim Riset dan Publikasi
24 Juni 2022, 12:50
Banyak perusahaan yang terus mengadopsi konsep WFH meskipun pembatasan sosial sudah berakhir.
instagram/@smindrawati

Sementara itu, survei dari ConnectSolutions 2022 menunjukkan, sebesar 77 persen para pekerja WFH beberapa kali dalam sebulan mengalami peningkatan produktivitas, dengan 30 persen bekerja lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat dan 24 persen mengerjakan lebih banyak pekerjaan dalam waktu periode yang sama.

Sementara bagi para pekerja, bekerja dari rumah bisa menghemat sejumlah biaya seperti biaya makan dan biaya transportasi. Bekerja dari rumah juga bisa mengurangi stres yang ditimbulkan selama perjalanan ke kantor, terutama jika melewati kemacetan.  Selain itu, para pekerja juga bisa meningkatkan work-life balance-nya.

Banyaknya manfaat yang dapat diperoleh membuat budaya kerja remote semakin populer. Terbaru, pemerintah kini juga tengah mempertimbangkan pola kerja baru bagi Aparatur Sipil Negara untuk bisa bekerja tidak hanya di kantor, tetapi dari mana saja atau work from anywhere (WFA).

Badan Kepegawaian Nasional (BKN) sedang menggodok hal tersebut bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi, meskipun tidak semua ASN bisa menerapkan WFA.

"Masih perlu dikaji, tapi kemungkinan besar (untuk) yang tugas dan fungsi administratif," kata Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BKN Satya Pratama kepada Katadata.co.id, Jumat (13/5).

Sementara itu, di situs-situs pencarian pekerjaan seperti Jobstreet dan Kalibrr, beberapa perusahaan mulai mencantumkan work from home sebagai benefit dari pekerjaan yang ditawarkan. 

Forbes dalam surveinya menyebutkan bahwa kerja jarak jauh diperkirakan akan meningkat hingga dua kali lipat pada 2021. Sementara lebih jauh ke masa yang akan datang, diprediksi bahwa 70 persen pekerjaan akan dilakukan secara jarak jauh pada 2025.

Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, bekerja dari rumah atau dari lokasi manapun memang tidak sulit dilakukan. Terutama untuk jenis pekerjaan tidak perlu turun langsung ke lapangan. Rapat, pelatihan, pendidikan, bisa dilakukan secara online. Sementara keperluan dokumen, seperti registrasi perbankan atau keperluan finansial pun bisa dilakukan secara full online tanpa membutuhkan kertas atau dokumen fisik.

Perubahan budaya kerja pada era digital pascapandemi jelas terlihat. Kondisi ini merupakan bagian dari literasi digital khususnya pilar budaya digital. Lebih jauh, Anda dapat mengakses info.literasidigital.id untuk mendapatkan berbagai macam literatur dan kreasi digital terkait lain.




Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...