Covid-19 Indonesia Melonjak, Efek Kebijakan Jokowi Lepas Masker?
Dia menjelaskan bahwa saat Covid-19 mengalami kenaikan dan ada potensi lonjakan yang lebih besar, pengetatan aturan juga harus dilakukan. Misalnya kebijakan masker yang seharusnya diperketat, diberlakukannya syarat vaksin booster bagi yang ingin melakukan perjalanan, dan tes antigen.
Varian baru memerlukan dosis ketiga agar efektif tidak tertular Covid-19. "Di negara-negara yang mulai tidak memakai masker di luar ruangan, seperti Australia itu karena cakupan dosis tiga dari vaksinasi sudah di atas 70%, nah Indonesia kan belum," ujar Dicky.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban, mengingatkan masyarakat untuk kembali meningkatkan kewaspadaan.
"Alarm untuk kita," ujarnya dalam cuitan di akun resmi Twitter yang dikutip Jumat (24/6).
Risiko penularan telah meningkat dari sedang menjadi tinggi dalam beberapa minggu terakhir. "Positivity rate Jakarta mencapai 10% dan Indonesia 9,1%," jelasnya.
Angka yang diungkap Zubairi merupakan positivity rate secara agregat di Indonesia. Sedangkan untuk hariannya, Indonesia masih berada pada 3,93%. Hal ini masih berada di bawah ketetapan World Health Organization (WHO), yang menerapkan ambang batas minimal angka positivity rate kurang dari 5%.
Apabila positivity rate suatu daerah semakin tinggi, maka kondisi pandemi di daerah tersebut memburuk. Kapasitas pemeriksaan Covid-19 pun perlu ditingkatkan.