Pandemi, Akselerasi Digitalisasi, dan Tantangan Kecemasan Teknologi

Tim Riset dan Publikasi
Oleh Tim Riset dan Publikasi - Tim Riset dan Publikasi
27 Juni 2022, 21:36
Ketidakmampuan menggunakan teknologi dapat menciptakan technology anxiety atau rasa cemas sehingga tak percaya diri dalam upaya memanfaatkan teknologi.
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU

”Permasalahan kesehatan mental itu terkait dengan bagaimana manusia bereksistensi dengan alam teknologi,” kata Kristi dalam acara pengukuhan Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, secara daring, di Universitas Indonesia, Sabtu (16/10/2021), mengutip Kompas.

Lebih mengerucut, terkait persoalan kesehatan mental, terdapat beberapa gangguan yang semakin intens muncul akibat penggunaan teknologi, seperti stres, depresi, dan kecemasan. Terkait cemas, pada dasarnya kecemasan atau anxiety tak lain suatu keadaan khawatir atas besarnya kemungkinan hal buruk terjadi. Cemas pun sebetulnya bukan penyakit melainkan sebuah gejala. Dan ini lazim muncul sebagai bentuk reaksi wajar terhadap tekanan.

Dan, ya, Ketidakmampuan menggunakan teknologi dapat menciptakan technology anxiety atau rasa cemas yang memicu perasaan tak percaya diri dalam aktivitas memanfaatkan teknologi digital. Kecemasan ini bila tak ditangani dapat mengganggu kegiatan sehari-hari, misalnya berupa FOMO (fear of missing out) alias takut ketinggalan dan FOBO (fear of being offline).

Mengatasi Technology Anxiety

Rasa tak percaya diri dalam menggunakan teknologi digital dapat diatasi melalui peningkatan kecakapan digital itu sendiri. Head of Business Development IoT & Smart City Indosat Ooredoo Hendra Sumiarsa memberikan saran, untuk mengatasi kurangnya kemampuan mengaplikasikan teknologi, khususnya bagi para pekerja, bisa ditempuh dengan meningkatkan kapasitas atau upgrading skill

"Literasi digital yang benar, mampu memanfaatkan teknologi untuk inovasi. Jadi bukan inovasi di-drive oleh teknologi tapi inovasi yang men-drive teknologi. Itu yang harus kita lakukan. Anak-anak muda kita punya keterampilan dalam memanfaatkan teknologi," ujar Hendra dalam pemberitaan media. 

General Manager CV Enca Production Dita Maulinda turut memberikan tips untuk mengatasi rasa tidak percaya diri akibat ketertinggalan penguasaan teknologi. Menurutnya, salah satu caranya ialah dengan tidak malu bertanya kepada siapapun terutama kepada pakar yang mengetahui kemajuan teknologi baik dalam segi penggunaan hingga hal teknis terkait program atau aplikasi terbaru. 

Ia juga mengingatkan supaya belajar sungguh-sungguh agar dapat mengatasi ketidakmampuan menggunakan teknologi. “Dengan kesungguhan, akan menghasilkan kemampuan yang lebih baik dari pada yang tidak memiliki tekad,” katanya dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk Kabupaten Bangkalan.

Menurutnya, saat mempelajari produk teknologi, seperti komputer, ponsel, maupun tablet, hal yang sulit akan menjadi mudah ketika mampu dan terbiasa mengaplikasikan teknologi tersebut untuk kehidupan sehari-hari.  Tentu ini perlu disertai pemahaman literasi digital secara memadai, mencakup aspek cakap digital, budaya digital, etika digital, dan keamanan digital. 

Literasi digital dapat menjadi pegangan bagi publik untuk menjalani kehidupan pada era transformasi digital ini sehingga terhindar dari kecemasan teknologi itu sendiri. Informasi lebih lanjut terkait literasi digital ini dapat Anda akses melalui info.literasidigital.id. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...