Kejanggalan Adu Tembak Dua Polisi yang Berujung Tewasnya Brigadir J
Tak hanya itu, keluarga Brigadir J mempertanyakan kondisi jari saudara mereka yang putus. Polisi menjawab bahwa kondisi tersebut disebabkan tembakan ke arah tangan.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan mengatakan sayatan tersebut berasal dari serpihan peluru yang mengenai tubuh Brigadir J. Polisi tersebut mendapatkan tujuh luka tembak, termasuk sayatan dari proyektil.
Motivasi
Bambang Wuyanto juga mempertanyakan mengapa aksi penembakan sesama polisi tersebut bisa terjadi. Ia merasakan hal yang luar biasa janggal terjadi ketika sesama abdi negara saling kontak senjata.
Adapun Ahmad Ramadhan menjelaskan motivasi Bharada E menembak mati rekannya lantaran ingin melindungi istri Irjen Ferdy. Istri Kadiv Propam tersebut berteriak minta tolong ketika Brigadir J masuk kamar pribadinya dan menodongkan pistol.
"Brigadir J melakukan tindakan pelecehan dan menodongkan senjata pistol ke kepala istri Kadiv Propam," kata Ramadhan.
Kondisi TKP
Dikutip dari Antara, seorang satuan pengaman bernama Jafar mengatakan kondisi rumah tersebut sepi sejak Jumat (8/7). Tak hanya itu, dua dari delapan kamera tersembunyi alias CCTV di pos keamanan rumah dinas tersebut rusak dengan alasan tersambar petir.
IPW beralasan perlunya tim pencari fakta agar temuan yang ada di lokasi tak terganggu. "Locus delicti ada di rumah Kadiv Propam. Agar tidak terjadi distorsi penyelidikan maka harus dilakukan oleh tim pencari fakta," kata Sugeng.