Manajemen Susi Air Sulit Berkomunikasi dengan Penyandera Pilot

Nadya Zahira
1 Maret 2023, 15:20
Pemilik Susi Air Susi Pudjiastuti (kiri) dan Kuasa Hukum Susi Air Donal Fariz (kanan) menyampaikan keterangan terkait pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens saat konferensi pers di Jakarta Timur, Rabu (1/3/2023). Susi Pudj
ANTARA FOTO/Fauzan/aww.
Pemilik Susi Air Susi Pudjiastuti (kiri) dan Kuasa Hukum Susi Air Donal Fariz (kanan) menyampaikan keterangan terkait pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens saat konferensi pers di Jakarta Timur, Rabu (1/3/2023). Susi Pudjiastuti meminta maaf atas kejadian pembakaran dan penyanderaan pilot Susi Air yang berdampak kepada terhentinya 40 persen operasional penerbangan di Papua dan berharap kelompok penyandera bisa membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens.

Oleh sebab itu, Donal menuturkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah khususnya Direktorat Angkutan Udara Kementerian Perhubungan terkait subsidi yang diterima oleh Susi Air dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN. 

“Yang diterima Susi Air itu jenisnya adalah subsidi dari APBN dan APBD per jam itu sekitar Rp 14-15 juta, tergantung wilayah masing-masing,” kata Donal. 

Pendiri Susi Air, Susi Pudjiastuti, berharap keamanan penerbangan ke daerah perintis akan diperketat ke depannya.  Sejumlah pilot Susi Air merasa trauma atas adanya insiden tersebut sehingga membuat beberapa penerbangan menjadi terhenti sementara. 

Tak hanya itu, Susi juga mengatakan bahwa Pemerintah Pusat, TNI, Polri, Pemerintah Daerah, Dewan Gereja, Tokoh Adat terus berupaya melakukan berbagai cara untuk menyelamatkan Pilot yang tengah disandera.

"Atas upaya yang terus dilakukan tersebut, kami mengucapkan terima kasih dan sangat berharap upaya tersebut mendapatkan hasil yang positif untuk keselamatan dan kebebasan Capt Phillip Mark Mehrtens," ujarnya. 

Maskapai perintis adalah penyedia jasa transportasi udara yang menjangkau daerah tertinggal, terpencil, dan terluar.  Saat ini Indonesia memiliki lima maskapai perintis, yakni Susi Air, Mimika Air, SAM Air, Reven Global Air Transport, dan Dimonim Air. 

Susi Air memiliki jumlah armada terbesar, yakni 21 armada, sehingga ia juga menjadi maskapai dengan kontrak penerbangan perintis terbanyak.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...