Top News: Kasus Korupsi Dirut Waskita Karya, Publik Puas dengan Jokowi

Aryo Widhy Wicaksono
1 Mei 2023, 07:26
Kantor Pusat PT Waskita Karya
Dokumentasi perseroan
Kantor Pusat PT Waskita Karya

Kejaksaan Agung mengungkap kasus dugaan korupsi terkait penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan bank untuk PT Waksita Karya Tbk (WSKT) dan PT Waskita Beton Precast (WSBP).

Dalam kasus ini, tim penyidik pada Kejaksaan Agung menetapkan Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono, menjadi tersangka. Ia pun langsung ditahan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba Cabang Kejaksaan Agung, Jakarta Pusat, mulai Jumat (28/4) malam, untuk 20 hari pertama.

Kasus korupsi yang melibatkan direktur utama Waskita Karya menjadi salah satu artikel terpopuler atau Top News Katadata.co.id pada akhir pekan lalu.

Berikut Top News Katadata.co.id:

1. Kejagung Tetapkan Dirut Waskita Karya Tersangka Kasus Korupsi

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Ketut Sumedana, menjelaskan tersangka Destiawan diduga memerintahkan dan menyetujui pencairan dana Supply Chain Financing (SCF) dengan menggunakan dokumen pendukung palsu.

Dana tersebut kemudian digunakan sebagai pembayaran utang perusahaan. Akan tetapi, dalam penyidikan terungkap, bahwa utang tersebut muncul melalui proyek-proyek fiktif, di PT Waskita Karya dan PT Waskita Beton Precast, atas permintaan tersangka.

Perbuatan tersangka sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

2. Profil Dirut Waskita yang Terlibat Penyelewangan Dana Proyek Fiktif

Direktur Utama PT WAskita Karya, Destiawan Soewardjono, resmi menjabat sebagai pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang konstruksi ini, berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 5 Juni 2020.

Sebelum menjabat sebagai Dirut Waskita, lulusan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada tahun 2008 ini, telah malang melintang di sejumlah BUMN Karya. Antara lain Manajer Departemen Luar Negeri Wijaya Karya periode 2012-2013.

Destiawan juga pernah menjabat sebagai Direktur Operasional III Wijaya Karya periode 2013 sampai 2020. Kemudian, ia juga menjabat Komisaris Utama di anak usaha WIKA, yakni Wijaya Karya Bangun Gedung pada 2014 sampai 2020.

3. IHSG Bergeliat Usai Lebaran, Simak Saham Paling Untung dan Buntung

Usai libur panjang Lebaran, bursa saham Tanah Air bergeliat. Hal ini terlihat dari sejumlah indikator perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), terutama dari sisi volume dan nilai transaksi.

Pada Jumat akhir pekan ini, IHSG ditutup di zona hijau dengan peningkatan sebesar 1,38%, yaitu pada posisi 6.915,716 dari posisi 6.821,807 pada pekan lalu.

Nilai kapitalisasi pasar IHSG juga terangkat 1,21% menjadi Rp 9.790,231 triliun dari Rp 9.672,913 triliun.

Setali tiga uang, selama periode perdagangan 26 April sampai 28 April 2023, kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa sebesar 33,12% menjadi Rp 13,26 triliun dari Rp 9,965 triliun pada pekan sebelumnya.

4. Perusahaan Teknologi Dipimpin Direktur 'Robot', Pertama di Indonesia

PT Suryadhamma Investama, perusahaan holding yang bergerak di lintas sektor, memperkenalkan Ardi, Direktur berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI) pertama di Indonesia.

Perusahaan yang dikenal dengan nama Brights Corporation ini memperkenalkan Ardi bersamaan dengan teknologi AI yang dirancang khusus untuk pasar Indonesia, bernama Semar.A.I.

"Ardi, direktur AI pertama di Indonesia dipilih pada April 2023 untuk perusahaan, dikembangkan menggunakan platform Semar.AI," demikian tertulis pada situs resmi perusahaan, dikutip Minggu (28/4).

Sebagai direktur AI, Ardi berperan mengawasi kinerja para karyawan, memberi nasihat, dan menganalisis kinerja perusahaan menurut indeks performa kunci atau key performance index (KPI) yang telah ditentukan perusahaan.

Selain itu, Ardi juga bertugas memberi rekomendasi strategis berdasarkan analisis data secara langsung atau real time.

5. Survei: Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi 78,5%, Ini Alasannya

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencapai 78,5%.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan capaian tersebut menjadi yang tertinggi dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir.

"Selama Indikator melakukan survei kepuasan publik atau approval rating, Jokowi menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah," kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei bertajuk Korelasi Antara Approval Rating Presiden dan Dukungan atas Capres dan Partai Jelang 2024 seperti dikutip Antara, Minggu (30/4).

Persentase itu juga menjadi yang tertinggi selama Jokowi menjadi Presiden. Menurut dia, survei pertama dimulai pada Januari 2015 menempatkan approval rating Jokowi berada di angka 61,7%.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...