4 Poin Pertemuan Demokrat - PKB di Rumah SBY, Termasuk Soal Koalisi
Menurut Muhaimin kedua partai bersepakat pada menghormati perbedaan koalisi, perbedaan pilihan dalam partai maupun kepemimpinan nasional. Dia juga menilai perbedaan itu menjadi kekayaan dan khazanah dalam berpolitik.
"Nanti kalau Mas AHY menang, misalnya, saya akan teriak dari jauh jangan lupa saya mas, tetapi kalau saya yang menang pasti saya tidak akan lupa Mas AHY," kata Muhaimin
Kesamaan pandangan itu diaminkan oleh AHY. Ia menyebut meski telah bergabung bersama Partai Nasional Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera mendukung Anies, Demokrat tetap akan menjaga komunikasi dengan PKB.
"Anytime (tiap waktu, red.) kami bisa saling telepon, saling ketemu, yang jelas semangatnya adalah mencari jalan yang baik, mencari kesempatan yang baik,” kata AHY.
PKB Demokrat Hindari Politik Identitas
Dalam perbincangan terbatas, AHY dan Muhaimin juga membahas upaya mencegah politik identitas. Benturan antar kelompok yang menggunakan identitas suku, ras, agama, dan golongan dinilai menjadi penyebab perpecahan setelah pemilu usai.
“Kami memiliki harapan bahwa Indonesia ini tidak lagi menjadi ladang benturan antarkelompok, “ ujar AHY.
Ia menekankan, Demokrat merupakan partai nasionalis yang mengedepankan pentingnya persatuan. Dua pihak sepakat pemilihan umum harus berjalan dengan bebas, adil, dan demokratis.
Sepakat Soal Tata Kelola Pemerintahan
Topik lain yang dibahas dalam pertemuan adalah pentingnya membangun tata kelola pemerintahan yang sehat, dan inklusif. Menurut AHY, dalam tata kelola pemerintahan yang sehat tidak ada dominasi oleh satu kelompok. Pembangunan inklusif menurut dia tidak mengedepankan eksklusivitas.
“Pemilu 2024 ini bukan ajang atau lomba-lomba meraih kekuasaan semata. Kekuasaan bagian kecil dari upaya mewujudkan perubahan dan perbaikan,” kata AHY.
Di lokasi yang sama, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyampaikan perbedaan sikap dalam politik bukan alasan untuk menutup atau membatasi komunikasi antarpartai politik. Komunikasi menurut dia menjadi sangat penting untuk mengokohkan solidaritas dan silaturahim.
“Diskusi kami menyangkut tantangan pembangunan, termasuk persiapan masing-masing partai menghadapi Pemilu 2024,” kata Muhaimin Iskandar.