Top Stories: Dampak Ekonomi Cina ke Bursa, Wacana Dewan Media Sosial

Aryo Widhy Wicaksono
29 Agustus 2023, 09:25
Ilustrasi di salah satu pusat keramaian di Cina
Pixabay
Ilustrasi di salah satu pusat keramaian di Cina

Perekonomian Cina mulai lesu pada kuartal kedua 2023 imbas melemahnya permintaan di dalam dan luar negeri.

Biro Statistik Nasional menunjukkan produk domestik bruto Cina tumbuh hanya 0,8% selama periode April-Juni dibandingkan kuartal sebelumnya. Secara tahunan, PDB meningkat 6,3% pada kuartal kedua, tetapi angka ini masih jauh di bawah perkiraan pertumbuhan 7,3%.

Indikator lainnya, ekspor Cina anjlok 14,5% pada Juli 2023 dibandingkan tahun lalu, dan menjadi penurunan terdalam sejak Februari 2020. Sementara Impor anjlok 12,4%, penurunan terdalam sejak Mei 2020.

Kondisi ekonomi Cina yang lesu akan memberikan dampak terhadap ekonomi Indonesia, salah satunya adalah terhadap pasar saham.

Analisis mengenai imbas pelemahan ekonomi Cina menjadi salah satu artikel dengan minat baca tinggi atau Top Stories. Tak hanya itu, simak juga ramalan mengenai penguatan rupiah, serta wacana pembentukan Dewan Media Sosial.

Berikut Top Stories Katadata.co.id:

1. Ekonomi Cina Mulai Lesu, Apa Dampaknya ke Pasar Saham Indonesia?

Perekonomian Cina mulai lesu pada kuartal kedua 2023 imbas melemahnya permintaan di dalam dan luar negeri.

Melansir Reuters, data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional menunjukkan produk domestik bruto Cina tumbuh hanya 0,8% pada bulan April-Juni dari kuartal sebelumnya, berdasarkan penyesuaian musiman. Secara tahunan, PDB meningkat sebesar 6,3% pada kuartal kedua, meningkat dari 4,5% pada tiga bulan pertama tahun ini. Namun angka tersebut masih jauh dibawah perkiraan pertumbuhan sebesar 7,3%.

Lalu bagaimana dampak pelemahan ekonomi cina kepada pasar saham Tanah Air?

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina melihat, efek pelemahan ekonomi Cina akan mempengaruhi Indonesia sebagai mitra dagang Indonesia. Dengan demikian, permintaan komoditas juga akan terpengaruh.

“Sehingga ini membuat harga komoditas bergerak melemah. Dengan penurunan harga dan permintaan komoditas dari Cina, yang merupakan pemain besar, maka membuat harga saham yang erat kaitannya dengan komoditas akan melemah,” ujar Martha kepada Katadata.co.id, Senin (28/8).

Dengan melemahnya perekonomian Cina, Martha menilai investor asing bisa masuk dan berinvestasi di Indonesia. Dengan syarat Indonesia harus menjaga level pertumbuhan sesuai ekspektasi dan menjaga kestabilan nilai tukar.

Simak analisis lengkap Martha mengenai dampak pelemahan ekonomi Cina ke pasar saham Indonesia.

2. Perbandingan Kecepatan Internet di Indonesia dan Starlink Elon Musk

Layanan internet Starlink milik Elon Musk mulai digunakan di Indonesia. Berikut perbandingan kecepatan internet Starlink dan operator seluler di Indonesia.

Berdasarkan data Speedtest Global Index edisi Juli, kecepatan internet di Indonesia sebagai berikut:

Kecepatan internet mobile atau di ponsel pintar:

  • Unduh atau download 24,21 Mbps alias Megabit per detik
  • Unggah alias upload 13,38 Mbps
  • Latensi atau keterlambatan mengirim data 27 ms atau milidetik
  • Peringkat ke 96

Jika ditinjau berdasarkan penyedia layanan internet, kecepatan unduh selama kuartal II sebagai berikut:

  • Telkomsel: 28,71 Mbps
  • XL Axiata: 20,28 Mbps
  • IM3 Ooredoo: 17,16 Mbps
  • Smartfren: 17,02 Mbps
  • 3: 16,8 Mbps

Untuk mengetahui kecepatan internet Starlink, simak perbandingan kecepatan internet di Indonesia dengan Starlink.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...