Ridwan Kamil: Digitalisasi Ciptakan Peluang Ekonomi Baru di Jawa Barat

Luky Maulana
Oleh Luky Maulana - Tim Publikasi Katadata
29 Agustus 2023, 18:26
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan pendapat saat diwawancari oleh CEO Katadata Metta Dharmasaputra di Bandung, Selasa (23/8).
Wahyu Dwi Jayanto|Katadata
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan pendapat saat diwawancari oleh CEO Katadata Metta Dharmasaputra di Bandung, Selasa (23/8).

“Di 2018, desa miskin kami jumlahnya sekitar 1.000. Sekarang nol. Karena kami latih ekonomi baru, kita bawa anak-anak muda ke sana (ekonomi digital),” ujar mantan Wali Kota Bandung ini. 

Perbaikan Birokrasi 

Tak hanya di sektor ekonomi, digitalisasi juga menyambar pelbagai sektor lain seperti pemerintahan. Sebagai bagian dari upaya memberikan pelayanan publik yang efisien, maka Pemprov Jabar pun berkhidmat pada penggunaan teknologi. Salah satunya melalui inovasi Jabar Digital Service (JDS). 

Di bawah pengelolaan Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, JDS merupakan inisiatif yang mengintegrasikan beragam layanan publik berbasis aplikasi, seperti Sapawarga, Ekosistem Data Jabar, Dashboard Jabar, dan Desa Digital. 

Menurut Ridwan Kamil, layanan tersebut dapat terbentuk dari kolaborasi lintas pihak, yakni pegawai negeri sipil (PNS) dan para anak-anak muda Jawa Barat. 

“Jadi Jabar Digital Service adalah salah satu legacy saya dalam dunia digital yang paling juara. Karena semua urusan diatur menjadi satu,” ujarnya. 

Ada pula inovasi portal Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar). Layanan tersebut muncul sebagai respons untuk mengintegrasikan data penanganan pandemi. 

Pada perkembangannya, Pikobar bahkan mampu menyabet penghargaan dari United Nations Development Programme (UNDP).  “Kami diapresiasi sebagai salah satu provinsi yang paling solid, terintegrasi dalam menangani manajemen Covid-19,” kata Kang Emil. 

Di atas itu semua, menurut Kang Emil, pengelolaan birokrasi saat ini memang mesti berbasis ekosistem digital. Sebab, digitalisasi telah menjadi budaya, dan tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan. 

Maka, untuk membangun birokrasi yang efisien, diperlukan terobosan berupa inovasi, dan kolaborasi dengan pelbagai pihak. Pun begitu, data juga menjadi penting untuk mendukung pelbagai kebijakan pembangunan. 

“Tugas pemimpin itu adalah mengambil keputusan. Keputusan itu datang kalau ada datanya yang baik. Makanya saya lahirkan sebuah slogan good data, good decision,” ujarnya. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...