Luhut Targetkan Investasi Xin Yi di Rempang Dimulai Awal 2024

Andi M. Arief
27 September 2023, 05:20
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan
Katadata
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan menjadwalkan realisasi investasi Xin Yi Group di Pulau Rempang dimulai pada awal 2024. Saat ini, tahapan proses realisasi investasi baru pada tahap penggeseran masyarakat yang menempati lahan investasi.

Luhut menargetkan penggeseran penduduk tersebut secepatnya rampung pada akhir tahun ini. Jika tidak terjadi, Luhut menyampaikan pemindahan penduduk tersebut selambatnya selesai pada Februari 2024.

"Setelah itu groundbreaking realisasi investasi Xin Yi Group. Bisa saja realisasi investasinya terjadi awal tahun depan," kata Luhut setelah Katadata Sustainability Action for The Future Economy Forum 2023, Selasa (26/9).

Luhut menyampaikan komitmen Xin Yi Group dalam merealisasikan investasi tersebut cukup bagus. Saat ini perusahaan asal China itu berencana melakukan investasi senilai US$ 11,56 miliar atau setara Rp 381 triliun di Pulau Rempang.

Xin Yi Group berencana membangun Kawasan Industri Terintegrasi yang memproduksi panel surya dan kaca lembaran. Luhut mengatakan Xin Yi Group akan menyiapkan dana investasi dan teknologi produksi dalam kerja sama tersebut.

"Sementara itu, kami siapkan lahan dan infrastrukturnya. Sekarang kami sedang tata dengan baik. Presiden sudah kasih arahan agar rakyat tidak boleh dirugikan dari investasi tersebut," ujar Luhut.

Luhut mengatakan realisasi investasi tersebut tidak akan terburu-buru. Hal tersebut dinilai penting agar warga terdampak tidak mendapatkan ganti-rugi, tapi ganti-untung.

Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan Xin Yi Group akan membangun beberapa fasilitas produksi, seperti pengolahan pasir silika, pemprosesan kristal, hingga produksi sel dan modul surya. Maka dari itu, Bahlil menekankan realisasi investasi yang dimaksud adalah pembuatan ekosistem industri panel surya dari hulu ke hilir. Adapun, mayoritas hasil produksi panel surya di Rempang tidak ditujukan untuk pasar domestik.

"Ke depan dunia bicara tentang energi hijau, artinya hampir semua dunia butuh panel surya. Alhasil, 80% dari hasil industri ini diekspor, bukan konsumsi dalam negeri," kata Bahlil di kantornya, Senin (25/9).

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...