Mengenal EG.5, Subvarian Terbaru Covid-19 Turunan Omicron

Image title
14 Desember 2023, 14:01
covid-19
Yale Medicine
Ilustrasi, virus Covid-19 subvarian Eris atau EG.5.

Gejala Covid-19 Eris

Seperti strain Omicron lainnya, subvarian EG.5 atau Eris cenderung menginfeksi saluran pernapasan bagian atas, menyebabkan pilek, sakit tenggorokan, dan gejala mirip flu lainnya, dibandingkan dengan gejala saluran pernapasan bagian bawah.

Secara perinci, gejala Covid-19 subvarian Eris adalah sebagai berikut:

  • Demam atau menggigil
  • Batuk
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Kelelahan
  • Nyeri otot atau badan
  • Sakit kepala
  • Hilangnya rasa atau bau baru
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat atau meler
  • Mual atau muntah

Beberapa gejala ini sama dengan gejala strain Covid-19 awal, dan mutasi setelahnya, yakni Alpha dan Delta. Namun, subvarian EG.5 disebut tidak separah Delta, maupun Arcturus.

Namun, jika subvarian EG.5 menginfeksi orang berusia 65 tahun ke atas, atau yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, maka ada risiko tinggi menyerang saluran pernapasan bagian bawah. Infeksi ke saluran pernafasan bagian bawah ini, menyebabkan penyakit parah.

Perlindungan Vaksin Terhadap Ancaman Covid-19 Subvarian Eris

Vaksin yang ada saat ini memang tidak secara spesifik didesain untuk EG.5. Namun, vaksin Pfizer-BioNTech, Moderna, dan Novavax, memiliki versi yang ditujukan untuk subvarian Omicron XBB.1.5, yang mirip dengan EG.5.

Menurut Dr. Roberts, kedua strain tersebut, EG.5 dan XBB.1.5, tidak identik, namun mirip. Mengingat adanya sedikit kesamaan genetik, ia yakin suntikan booster mampu memberikan tingkat perlindungan yang baik.

Menurut penelitiannya, jika terdapat kode genetik yang serupa di antara subvarian Omicron, dibandingkan dengan perubahan yang lebih besar seperti yang terjadi dari Delta, vaksin yang ada masih mampu memberikan perlindungan. Meski demikian, keparahan yang ditimbulkan, tetap bergantung pada kondisi tubuh, serta apakah memiliki penyakit bawaan yang parah atau tidak.

Melakukan tindakan pencegahan tetap penting, terutama untuk orang berusia 65 tahun ke atas, memiliki sistem imun yang lemah, atau memiliki kondisi medis yang mendasarinya, seperti obesitas atau gangguan paru obstruktif kronik (PPOK).

"Peningkatan kasus ke depan mungkin masih ada, tapi tidak separah selama puncak pandemi dua tahun lalu. Dengan sifat EG.5 yang merupakan virus ringan, dan ketersediaan obat untuk Covid-19, seperti Paxlovid, serta masih gencarnya upaya suntikan booster di banyak negara, penyebarannya tetap terkendali," ujar Dr. Roberts.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...