Top News: Skema Dana Visi Prabowo - Gibran, Varian Baru Covid-19 di RI

Aryo Widhy Wicaksono
21 Desember 2023, 05:45
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto memberikan orasi politik di Aula Mulyadi Jayabaya, Lebak, Banten, Minggu (3/12/2023).
ANTARA FOTO/Galih Pradip
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto memberikan orasi politik di Aula Mulyadi Jayabaya, Lebak, Banten, Minggu (3/12/2023).

Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, memperkirakan butuh dana besar untuk mewujudkan visi-misi jika terpilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Gagasan pasangan ini meliputi swasembada pangan, program makan siang gratis, hingga transisi ekonomi hijau.

Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Gibran memproyeksikan, pasangan ini setidaknya butuh Rp 1.400 triliun untuk mewujudkan transisi ekonomi hijau dan makan siang gratis.

Proyeksi kebutuhan dana dari visi-misi Prabowo - Gibran merupakan salah satu artikel terpopuler, dan menjadi bagian dari Top News Katadata.co.id.

Selain itu, simak juga pengakuan Jusuf Kalla yang mendukung capres Anies Baswedan, serta wawancara khusus dengan cawapres Mahfud MD.

Berikut Top News Katadata.co.id:

1. Prabowo-Gibran Janjikan Makan Siang Gratis Rp 400 T, Ini Skema Dananya

Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming memiliki berbagai visi-misi untuk perekonomian RI jika terpilih pada pemilihan umum 2024 nanti. Mulai dari swasembada pangan, program makan siang gratis hingga transisi ekonomi hijau.

Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo mengatakan, untuk mewujudkan janji-janji tersebut, dibutuhkan sumber penerimaan yang besar. Bahkan, untuk melakukan transisi ekonomi hijau sendiri dibutuhkan dana hingga Rp 1.000 triliun.

“Bukan hanya Rp 1.000 triliun lebih untuk ekonomi hijau, ada minimal Rp 400 triliun untuk makan siang gratis, kita juga ada beberapa ratus triliun untuk target swasembada energi dan pangan. Jadi memang ada kebutuhan dana yang sangat besar,” ujar Drajad dalam acara bertajuk ‘Nasib Transisi Ekonomi Hijau di Tahun Politik’ di Jakarta, Selasa (19/12).

Maka dari itu, pihaknya tengah menyisir berbagai sumber pendanaan untuk memenuhi rencana-rencana tersebut. Namun ia belum membeberkan secara rinci terkait sumber pendanaanya.

2. Kronologi Kasus yang Seret Ketua BEM UI, Bagaimana Profil Melki Sedek?

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) non aktif Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek Huang tengah menjadi sorotan. Ia tersandung kasus dugaan pelecehan seksual.

Dugaan kasus itu mulai mencuat ke publik tak lama setelah dirinya bersama puluhan mahasiswa mendatangi Kantor Balai Kota Solo, Jawa Tengah pada Senin (18/12).

Saat itu Sedek bersama mahasiswa lain bermaksud mengajak Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk latihan debat jelang agenda Debat Calon Wakil Presiden pada Jumat, 22 Desember mendatang. Niat itu sirna tatkala Gibran tak kunjung menemui rombongan mahasiswa tersebut.

Melki bersama pengurus BEM UI juga pernah mengundang kandidat calon presiden untuk adu gagasan di Kampus Kuning pada 14 September 2023 lalu. Undangan dilayangkan pada tiga kandidat yang sudah mengantongi tiket maju pilpres 2024 yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

Namun kegiatan tersebut urung terlaksana lantaran Ganjar dan Prabowo dipastikan tidak hadir. Ganjar sedang melaksanakan umrah dan Prabowo menjalani tugas negara di Laos.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...