Profil Lukas Enembe, Mantan Gubernur Papua yang Meninggal di RSPAD
Lukas sempat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Sospol Kabupaten Merauke pada 1997, sebelum memutuskan terjun menjadi politisi pada 2001. Sebelum menjadi Gubernur, Lukas sempat menemani Eliezer Renmaur menjadi Wakil Bupati Kabupaten Puncak Jaya.
Pada 2007 Lukas maju sebagai calon bupati Kabupaten Puncak Jaya petahana dan kembali unggul. Ia lalu memimpin kabupaten tersebut hingga 2012, setahun sebelum maju ke tingkat provinsi.
Lukas merupakan politisi Partai Demokrat. Ia tercatat sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua untuk periode 2022-2027, sebelum akhirnya dinonaktifkan karena kasus yang menimpanya.
Dalam Musayawarah Daerah IV Partai Demokrat Papua, mantan Bupati Puncak Jaya ini bersaing dengan Ricky Ham Pagawak. Ricky juga merupakan Bupati nonaktif Mamberamo Tengah dan sempat menjadi buronan KPK dalam kasus dugaan korupsi.
Harta Kekayaan Lukas Enembe
Dalam situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, Lukas pertama kali melaporkan kekayaannya pada 2013, saat pertama kali menjabat gubernur. Saat itu Lukas tercatat memiliki total kekayaan Rp3.626.014.108 (Rp3,6 miliar).
Kekayaannya sepanjang dua periode menjabat Gubernur Papua melonjak hingga Rp30,15 miliar dalam waktu sembilan tahun. Dalam laporan LHKPN terakhir, total kekayaan Lukas Enembe telah mencapai Rp33.794.396.870 (Rp33,79 miliar).
Lukas Enembe tercatat memiliki enam lahan dan bangunan yang berada di Jayapura, Papua, senilai Rp13,6 miliar. Kemudian kekayaan berupa surat berharga senilai Rp1,26 miliar serta kas dan setara kas yang nilainya mencapai Rp17,9 miliar.
Ia melaporkan kepemilikan empat kendaraan yang disebut bernilai Rp932,4 juta. Lukas tidak tercatat memiliki harta lainnya, harta bergerak, maupun utang.