Dukung Prabowo – Gibran, Khofifah Akan Kirim Surat Non-aktif ke PBNU
Jokowi Hadiri Harlah PBNU
Sekitar 150 ribu anggota Muslimat Nahdlatul Ulama atau NU meramaikan kegiatan hari lahir alias harlah ke-78 organisasi itu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (20/1). Mereka berasal dari 34 Pengurus Wilayah (PW) dan 534 Pengurus Cabang (PC) Muslimat NU.
Acara tersebut juga dihadiri Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Muslimat NU berasal dari 11 negara, antara lain Malaysia, Hong Kong, Taiwan, Tiongkok, Jerman, Inggris, dan Jepang.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang turut hadir menyampaikan terima kasih kepada Muslimat NU yang senantiasa menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI dan merawat Pancasila.
"Atas nama masyarakat, bangsa dan negara, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Muslimat NU yang selalu menjaga NKRI, merawat Pancasila, selalu merawat persatuan dan kerukunan untuk Indonesia Maju," kata Presiden.
Menurut dia, keberhasilan Indonesia melewati pandemi Covid-19 juga merupakan kontribusi Muslimat NU. “Covid-19 hampir dua tahun lebih menerpa seluruh dunia, tapi Indonesia mampu mengatasi persoalan kesehatan maupun ekonomi. Ini karena peran seluruh komponen bangsa, termasuk ibu dan bapak sekalian," kata Jokowi.
Ia mengatakan tidak semua negara mampu mengatasi dampak Covid-19. Misalnya 96 negara lain hanya mampu mengatasi persoalan kesehatan, namun tidak dengan masalah ekonomi.
“Ekonomi terpuruk bahkan masuk jadi pasien IMF," kata Jokowi.
Sementara itu, Indonesia masih bisa menyalurkan bantuan sosial Rp 443 triliun sepanjang 2023. “Besar sekali. Ini termasuk kartu sehat BPJS, kartu pintar dan KIP Kuliah, PKH, kartu sembako," katanya.
Jokowi menekankan semua bantuan yang diberikan pemerintah bertujuan menjaga daya beli masyarakat. "Momentum ini harus terus kami pertahankan dan tingkatkan untuk menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045," ujar Jokowi.
Pada kesempatan itu, Khofifah mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi karena berperan besar bagi NU. "Bapak Presiden tidak sekadar mengusulkan Hari Santri, tapi juga menyiapkan dana abadi untuk pesantren," kata Khofifah.
Selain itu, Presiden Jokowi turut membantu 184 perguruan tinggi di lingkungan NU. Salah satunya, menginisiasi perguruan tinggi yang berfokus di bidang keilmuan digital, seperti kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).
"Mungkin banyak yang belum paham kalau AI itu ilmu yang mahal dan langka. Dan beliau (Presiden Jokowi) memberi dan memfasilitasi. Akhirnya Uni Emirat Arab memberi bantuan yang besar sekali, tembus Rp 1 triliun yang saya dengar," ujarnya.