Majelis Hukum Muhammadiyah Desak Jokowi Tarik Pernyataan Soal Memihak

Ameidyo Daud Nasution
28 Januari 2024, 18:56
muhammadiyah, jokowi, kampanye
Youtube/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo saat meninjau jalan Solo-Purwodadi di Sragen, Jawa Tengah, Selasa (23/1). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Button AI Summarize

Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendesak Presiden Joko Widodo mencabut seluruh pernyataan yang menjurus pada ketidaknetralan. Mereka menyoroti pernyataan Jokowi bahwa Presiden boleh kampanye dan berpihak.

Muhammadiyah juga meminta Jokowi menjadi teladan dengan taat hukum dan menjunjung etika dalam penyelenggaraan negara. Presiden diminta menghindari pernyataan yang berpotensi jadi pemicu pembelahan sosial.

"Terlebih dalam penyelenggaraan Pemilu yang tensinya semakin meninggi," demikian bunyi pernyataan tertulis Majelis Hukum dan HAM Muhammadiyah seperti ditulis pada Minggu (28/1).

Selain itu, organisasi tersebut juga meminta Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu meningkatkan kewaspadaan dalam pengawasan. Ini diperlukan untuk mencegah penggunaan fasilitas negara untuk mendukung salah satu kontestan.

Muhammadiyah juga meminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memperkuat pengawasan penyelenggaraan pemilu. "Utamanya terhadap dugaan penyalahgunaan kekuasaan untuk kepentingan pemenangan satu kontestan tertentu," kata mereka.

Selain itu, Muhammadiyah juga meminta Mahkamah Konstitusi mencatat perilaku penyelenggara negara yang terindikasi curang sebagai referensi dalam memutus perselisihan hasil pemilu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...