Top News: Elektabilitas Capres di Jawa, Akademisi Kritik Pemerintah

Aryo Widhy Wicaksono
3 Februari 2024, 05:30
Capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU
Capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

3. INFOGRAFIK: Jejaring Taipan Pendukung Capres

Sejumlah pengusaha secara terbuka menyatakan dukungan terhadap pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Salah satu yang teranyar adalah Garibaldi “Boy” Thohir yang mendeklarasikan dukungan untuk pasangan pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming.

Bos Grup Adaro ini bergabung dengan saudara kandungnya, Erick Thohir, yang sudah mendukung Prabowo-Gibran terlebih dulu. Pernyataan dukungan Boy Thohir sempat menjadi kontroversi. Dalam sebuah acara relawan Erick Thohir di Jakarta, Boy menyebut sepertiga ekonomi Indonesia siap memenangkan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024.

“Mulai dari Djarum Group, Sampoerna Group, Adaro Group, siapa lagi, pokoknya grup-grup semua ada di sini,” kata Boy pada Selasa, 23 Januari.

Setelah pernyataan tersebut, Djarum dan Sampoerna membantah adanya dukungan untuk memenangkan pasangan nomor urut 2. Adaro, perusahaan milik Boy, juga menekankan pernyataan tersebut adalah pendapat pribadi Boy Thohir, bukan posisi perusahaan.

4. Guru Besar UI Kritik Pemerintah: Indonesia Tidak Baik-baik Saja

Puluhan guru besar Universitas Indonesia membacakan seruan kebangsaan di Rotunda UI, Jumat (2/2). Menggunakan toga lengkap, mereka menyerukan rasa prihatin atas hancurnya tatanan hukum, demokrasi, dan etika bernegara.

Ketua Dewan Guru Besar UI, Harkristuti Harkrisnowo, membacakan sikap dengan tajuk Genderang Universitas Indonesia Bertalu Kembali. Selain didampingi guru besar, nampak juga Ketua BEM UI, Verrel Uziel. Tidak terlihat sosok rektor UI dalam seruan ini.

“Kenapa kami pakai toga ini? Sebenarnya kami bukan menyombongkan kami guru besar, tapi kami bertugas menjaga etika akademik dan di tingkat nasional juga etika bernegara. Itu tugas kami,” kata Harkristuti kepada wartawan, “Jadi kami mengingatkan teman-teman dan para petinggi untuk dibuka ingatannya, kami merasa ini tidak baik-baik saja, harus ada yang mereka lakukan untuk memperbaiki hal ini.”

Menurut mereka, tatanan hukum dan demokrasi Indonesia kian hancur. Begitu juga dengan etika bernegara dan bermasyarakat yang nampak dari korupsi dan nepotisme. Hal ini mengganggu akses keadilan kelompok miskin terhadap hak pendidikan, kesehatan, dan kelayakan hidup.

5. Saham Antam Merosot usai Kejagung Tetapkan Tersangka Baru

Saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), bergerak melemah pada perdagangan Jumat ini (2/2) setelah Kejaksaan Agung menetapkan tersangka baru kasus korupsi emas Antam.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ANTM, melemah 0,33% ke level Rp 1.530 per lembarnya. Hari ini, saham Aneka Tambang ditransaksikan sebanyak 5.662 kali dengan volume 20,37 juta saham dan nilai transaksi Rp 31,24 miliar.

Nilai kapitalisasi pasar Antam turut merosot Rp 36,77 triliun. Bila dilihat sejak awal tahun ini, saham Aneka Tambang melemah 10,56%

Kejagung menetapkan mantan General Manajer (GM) Antam Abdul Hadi Aviciena (AHA) sebagai tersangka baru setelah sebelumnya menetapkan tersangka dan menahan pengusaha properti, Budi Said.

Penetapan tersangka baru setelah Budi Said ini dilakukan Korps Adhyaksa usai melakukan pemeriksaan 7 saksi pada Kamis kemarin (2/2). Menurut Kuntadi, dari 7 orang saksi yang diperiksa hari ini, satu saksi dinaikkan statusnya sebagai tersangka.

"Satu di antaranya adalah saudara AHA, selaku mantan general manajer periode 2018," kata Kuntadi.

 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...