Romahurmuziy Cerita Caleg Modal Rp14 M yang Gagal, Efek Politik Bansos

Yuliawati
Oleh Yuliawati
27 Februari 2024, 19:00
Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud.
ANTARA FOTO/ Fakhri Hermaansyah/foc.
Ketua Majelis Pertimbangan DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud.

"Kenapa ini terjadi? Karena suara mengalami inflasi akibat penggelontoran bansos secara ugal-ugalan yang dilakukan hanya sesaat sebelum Pemilu, sehingga suara di tingkat pemilih itu untuk yang dibagikan caleg gak ada harganya," kata Rommy.

Rommy menyoroti langkah pemerintah Jokowi yang membagikan bansos sekaligus jatah tiga bulan di Januari dan Februari atau sebelum pencoblosan. “Sehingga tiap penerima mendapatkan Rp 600 ribu plus 10 kg beras per kartu keluarga penerima manfaat tiap bulan,” kata dia.

Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud itu menambahkan, tim koalisi pendukung Prabowo-Gibran ini pun terang-terangan mempolitisasi pemberian bansos. Salah satunya, Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat kampanye di Kendal di Jawa Tengah mengaitkan pemberian bansos dengan cawapres Gibran Rakabuming, putra sulung Jokowi.

“Dia mengatakan bahwa ini programnya dari siapa bu? dari pak Jokowi, Pak Jokowi baik gak bu? baik. Itulah kenapa Pak Jokowi harus kita bantu sekarang anaknya maju menjadi calon wakil presiden,” kata Rommy.

Sebelumnya Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Afriansyah Noor mengakui Jokowi akan memberikan efek elektoral bagi Prabowo-Gibran. "Efeknya pasti ada. Gibran ini kan putranya presiden. Tapi tidak langsung Pak Jokowi perintahkan orang milih pasangan 02," kata Afriansyah kepada Katadata.co.id, beberapa waktu lalu. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...