Akademisi Sebut Musim Kemarau Buat Stok Beras Kritis pada Akhir 2020

Rizky Alika
15 April 2020, 17:35
beras, pertanian
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/
Ilustrasi, petani memanen padi di Kampung Karanganyar, Sayar, Serang, Banten, Sabtu (11/4/2020). Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Lampung Bustanul Arifin menyebut stok beras akan menipis di akhir tahun karena musim kemarau.

Di sisi lain, impor beras pada 2019 hanya 444 ribu ton, turun drastis dibandingkan impor 2018 sebesar 2,25 juta ton. Keputusan impor tersebut turut memengaruhi kondisi pada 2020.

Dalam jangka pendek, ia memperkirakan neraca beras mulai surplus 900 ribu ton pada April 2020. Sehingga pasokan beras aman hingga Juli 2020.

Kemudian, stok beras akan mengalami defisit pada Agustus 2020. Dengan demikian, stok beras tersebut tidak akan cukup untuk memenuhi konsumsi beras nasional sebesar 2,5 juta ton per bulan.

"Memang stok masih ada di Bulog dan masyarakat. Sehingga kemungkinan aman secara stok, lalu kritis pada November atau Desember 2020," ujar dia.

Ia pun mengatakan, pengelolaan stok beras domestik menjadi penting. Sebab, impor beras sulit dilaksanakan karena pandemi corona. Hal tersebut mendorong sejumlah negara untuk menutup ekspor beras serta mengutamakan pemenuhan stok di dalam negeri.

(Baca: Harga Gabah Tinggi, Bulog Minta Tambahan Anggaran Rp 10 T)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...