Risiko Menipisnya Impor Pertanian dari Tiongkok Imbas Virus Corona

Rizky Alika
9 Februari 2020, 17:01
Virus Corona, Impor Buah dari China berkurang, impor buah dari china turun, Impor dari Tiongkok, impor dari china
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Warga melintas di dekat jeruk impor yang dijual di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Senin (27/1/2020).

Senada dengan Agung, ia mengatakan, produk jeruk mandarin bisa disubtitusi dari jeruk lokal. Terlebih lagi, Indonesia akan memasuki musim panen jeruk pada April mendatang. Jeruk juga bisa disubtitusi dari Pakistan.

Jeruk juga masih bisa disubstitusi oleh buahan-buahan lain yang tersedia di dalam negeri. Indonesia juga masih bisa mengimpor apel dan pir dari Australia.

"Di Indonesia, orang bisa makan buah mangga, semangka, atau produk lainnya. Kalau sudah makan itu, mereka tidak harus makan apel atau pir," ujar dia.

Meski produk tanaman tidak menjadi media pembawa virus corona, ia mengatakan pemerintah harus berhati-hati serta tidak lengah.

Sebagaimana diketahui, Indonesia hingga kini masih memiliki ketergantungan impor terhadap bawang putih dari Tiongkok. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, impor bawang putih pada 2019 mencapai 465 ribu ton atau setara US$ 529,96 juta. Keseluruhan impor bawang putih tersebut berasal dari Negeri Panda.

Pada 2018, impor bawang putih mencapai 582,99 ribu ton atau setara US$ 497,25 juta. Impor tersebut berasal dari Tiongkok sebanyak 580,84 ribu ton, Taiwan sebanyak 1,68 juta ton, India 464 ton, Singapura 36 kilogram, dan Malaysia 14 kilogram.

Sedangkan impor buah dari Tiongkok pada tahun lalu mencapai US$ 814,2 juta, naik 9,83% dibanding 2018 sebesar US$ 741,4 juta. Kemudian, impor sayur-sayuran mencapai US$ 588,4 juta atau meningkat 11,67% dibanding 2018.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...