Pemerintah Klaim Tekan 3,4 Juta Ton Impor Jagung dalam Empat Tahun

Image title
Oleh Ekarina
4 Februari 2019, 10:08
Jagung
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Petani memanen jagung di Kaliwungu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (18/12). Kementerian Pertanian memastikan mulai 2017 pemerintah sudah menutup impor jagung, khususnya untuk kebutuhan baku industri pakan ternak, karena sudah tercukupi dari produksi lokal yang pada 2016 ini diperkirakan mencapai sekitar 21 juta ton.

Kebijakan ini juga ditopang dengan program lain terkait produksi jagung secara besar-besaran, seperti pemanfaatan benih unggul jagung tongkol dua dan jagung hibrida. Selain itu juga dilakukan peningkatan Indeks Pertanaman jagung di sawah, perluasan di lahan kering, integrasi jagung-sawit lewat tumpangsari, tanam jagung di lahan hutan.

Sementara dari aspek hilir, Amran menyatakan, pihaknya juga telah menyediakan sarana pasca panen dan bermitra dengan Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT). 

(Baca: Bulog Kembali Tambah 150 Ribu Ton Impor Jagung untuk Pakan Ternak)

Hasilnya, produksi meningkat sehingga Indonesia mampu menyetop impor 3,5 juta ton, yang bila dihitung secara kasar selama empat tahun itu setara Rp 40 triliun. Pada 2017 bahkan menurutnya tak ada impor jagung pakan ternak. Kemudian pada 2018 baru pemerintah mampu mengekspor 341 ribu ton.

Menurut organisasi pangan dunia (FAO), 2018 Indonesia menempati peringkat 8 produsen jagung terbesar dunia setelah Amerika Serikat, China, Brasil, Argentina, Ukraina, Mexico dan India.

"Memang ada impor sisa 130 ribu ton pada akhir 2018 oleh BULOG, bukan oleh swasta. Ini dibagikan khusus peternak kecil untuk pakan unggasnya dan sebagai stock berjaga-jaga, tidak dijual bebas di pasar," tegas Amran.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...