Didukung Sistem Modern, Mentan Bidik 1 Juta Milenial jadi Petani

Michael Reily
14 Januari 2019, 19:35
Lahan tani
ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Lahan pertanian di Sleman, Yogyakarta, 20 Januari 2017.

Selain itu, Amran juga menyebutkan bantuan dalam bentuk traktor otomatis, rice processing complex, serta alat penyiangan juga bisa tiga kali lebih cepat dibanding alat tradisional dengan potensi penghematan Rp 7 triliun. "Mekanisasi adalah kunci pertanian modern," ujarnya.

Selain bantuan alat dan mesin pertanian, dia menyebutkan pendidikan vokasi melalui politeknik pembangunan pertanian juga jadi acuan menarik minat generasi millenials. Berdasarkan data Kementerian Pertanian, jumlah pendaftar pada 2016 sebesar 1.908 orang, naik menjadi 7.097 orang per 2017. Adapun pada 2018, jumlah peserta  juga disebut meningkat pesat jadi 13.111 pendaftar. "Pendidikan pertanian itu semakin diminati," katanya.

(Baca: Ekspor Produk Peternakan pada Januari-November 2018 Naik 3,19%)

Pendidikan vokasi diharapkan mampu mendongkrak daya saing sumber daya manusia pertanian serta mencetak generasi muda yang berorientasi ekspor. 

Berdasarkan data Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, jumlah mahasiswa juga terus meningkat. Mahasiswa pertanian tahun 2010 sebanyak 173.158 orang dan meningkat pada 2018 menjadi 284.259 mahasiswa. Tahun 2025, Amran memprediksi ada sebanyak 536 ribu orang mahasiswa pertanian.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...