BPS Siap Rilis Data Produksi Beras Secara Berkala
Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Lampung, Bustanul Arifin, mengungkapkan BPS harus terus melakukan pembaharuan data. Apalagi perhitungan 3 bulan terakhir yang masih berupa estimasi angka produksi.
Bustanul pun mengusulkan periode rilis data produksi beras sebaiknya dilakukan dua tahun sekali, mengacu pada masa tanam. Namun, pengumuman data juga bisa dilakukan setahun sekali bisa, terutama ketika musim tanam kedua atau kuartal ketiga setiap tahun. "Jaman Presiden Soeharto dulu setiap 1 Oktober 2018 pasti ada kebijakan baru tentang beras," ujarnya.
(Baca: Data Produksi Beras Tak Akurat Sejak 1997, Jokowi Kini Andalkan BPS)
Bustanul yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Masyarakat Statistik (FMS) menyebut, dengan rilis produksi beras setiap tahun bisa memberi gambaran harga kepada para pelaku usaha, yang terdiri dari petani sampai pedagang. Dia juga mengusulkan agar BPS melakukan perbaharuan data stok beras karena angkanya berbeda dengan data produksi beras. Apalagi, produksi beras di Indonesia hanya tinggi pada semester pertama setiap tahunnya.
Dia juga menyarankan pemerintah agar bisa menggunakan acuan lain dalam penentuan kebijakan ke depan. "Harga gabah dan beras di lapangan serta penyerapan beras petani milik Bulog bisa menjadi data pendukung," kata Bustanul.