Kementan Minta Petani Manfaatkan Pelemahan Rupiah untuk Tanam Kedelai

Michael Reily
2 Oktober 2018, 20:39
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar pengaruhi harga jual kedelai.
Antara Foto / Raisan Al Farisi
Seorang pekerja sedang melakukan proses pembuatan tempe. Tingginya nilai tukar dolar berpotensi menyebabkan harga kedelai sebagai bahan baku tempe naik.

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin mengungkapkan program swasembada kedelai Kementerian Pertanian sebesar 3,47 juta ton pada 2019 dianggap terlalu optimistis tak sesuai fakta.

(Baca : Rupiah Melemah, Harga Kedelai Ditargetkan Tetap Stabil)

"Fakta yang kami temui di lapangan tidak dapat mencapai pada target sehingga membingungkan di mana asal kedelai lokal," kata Aip dalam surat kepada pemerintah.

Aip mengungkapkan, pengrajin tahu dan tempe tidak mempersoalkan asal pasokan kedelai asal ketersediaannya terjamin dengan kualitas baik dan harga terjangkau. Sehingga, Gapkotindo mendukung kebijakan peningkatan kedelai lokal sebagai bahan baku tahu dan tempe tanpa pencegahan pengadaan dalam tata niaga global.

Namun, Aip meminta supaya pemerintah juga tidak mencegah impor kedelai agar pasokannya selalu tersedia di pasar untuk menjamin kegiatan produksi para pengrajin tahu dan tempe.

"Berdasarkan pengalaman kami selama puluhan tahun, kedelai lokal produksinya sedikit dan tidak mencukupi kebutuhan kami," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...