Anggaran Menyusut, Kementan Prioritaskan Alokasi Dana Program Petani

Michael Reily
13 September 2018, 06:00
Petani Menanam Padi
ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Dua orang buruh tani menanam padi di Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (3/3). Bedasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai tukar petani nasional pada Februari 2017 mengalami penurunan dibanding Januari 2017, yaitu 100,91 menjadi 100,33. Penurunan nilai tukar petani tersebut disebabkan Indeks Harga yang Diterima Petani turun sebesar 0,24 persen sedangkan Indeks Harga yang Dibayar Petani mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen.

(Baca : Antisipasi Kekeringan, Food Station Siap Pasok Beras dari Luar Jawa)

Selanjutnya, Direktorat Jenderal Sarana dan Prasarana Pertanian Rp 5,12 triliun; Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Rp 1,80 triliun; Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Rp 1,58 triliun; Badan Ketahanan Pangan Rp 668,68 miliar; dan juga Badan Karantina Pertanian Rp 852,81 miliar.

Selain mengenai pagu anggaran kementerian, Amran juga mengusulkan besaran subsidi pupuk tahun 2019 sebesar Rp 29,5 triliun dengan volume pengadaan pupuk sebesar 9,55 juta ton.

“Kami masih memiliki kurang bayar subsidi pupuk sekitar Rp 9 triliun untuk periode 2015 sampai 2017,” katanya.

(Baca : Kementan Antisipasi Potensi Gagal Panen 6.350 Hektare di Indramayu)

Ketua Komisi Pertanian DPR Edhy Prabowo pun mendesak Kementerian Keuangan untuk segera melakukan pembayaran untuk kekurangan biaya subsidi pupuk.  Yang mana pada 2015 kekurangan pembayaran subsidi pupuk jumlahnya mencapai Rp 5,04 triliun, pada 2016 Rp 2,93 triliun, dan 2017 Rp 1,83 triliun.

“Kami meminta Kementerian Pertanian mendata penerima subsidi pupuk sehingga lebih tepat sasaran,” ujar Edhy.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...