Kemenhub Laporkan Usulan Insentif Penerbangan ke Jokowi Pekan Depan

Rizky Alika
Oleh Rizky Alika - Antara
13 Februari 2020, 16:13
Kemenhub Laporkan Insentif Penerbangan ke Jokowi Pekan Depan.
ANTARA FOTO/M N Kanwa
Sebanyak 238 WNI yang dievakuasi dari Kota Wuhan, China turun dari pesawat setibanya di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2). Kementerian Perhubungan akan melaporkan rumusan insentif penerbangan untuk maskapai kepada Presiden Joko Widodo pekan depan.

(Baca: Wabah Corona, Kemenhub Incar Pasar Turis Asing yang Akan ke Tiongkok)

Karena, jumlah penumpang baik dari maupun menuju Tiongkok turun drastis hingga 30% karena dampak virus corona. "Rata-rata segitu, tapi yang ke Jepang, Amerika, Korea enggak masalah," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyebutkan potensi kerugian di sektor pariwisata akibat serangan virus corona mencapai US$ 2,8 miliar atau setara Rp 38,2 triliun.

“Karena ini angkanya masih bergerak, kita bisa tahu ruginya berapa kalau corona sudah berhenti. Kalau kita rata-ratakan setahun dari Tiongkok saja dengan dua juta jumlah wisatawan sudah US$ 2,8 miliar,” kata Wishnutama.

Rute Baru 

Untuk menutupi potensi kehilangan akibat lesunya pariwisata dan penerbangan, Kementerian Perhubungan telah berdiskusi dengan maskapai mengenai langkah antisipasi. Beberapa peluang di antaranya ialah dengan menjajaki pembukaan rute ke negara Asia Barat seperti India, Pakistan, dan Bangladesh.

(Baca: Dampak Virus Corona, Pengusaha Hotel Klaim Omzet Turun Hingga 30%)

Sebelum virus corona merebak, Budi juga telah bertemu dengan para duta besar negara tersebut untuk membuka connecting flight. Oleh karena itu, ia meminta maskapai Garuda, Batik, Lion, dan Air Asia untuk mencari konektivitas ke Asia Barat.

Rencana itu, menurutnya bisa direalisasikan paling lambat pada Mei 2020. "Karena perencanaan itu tidak bisa langsung seketika,” katanya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...