Tiongkok Boikot Burberry, Nike, Adidas, H&M Terkait Kritik Soal Uighur

Happy Fajrian
26 Maret 2021, 15:08
tiongkok, boikot, nike, adidas, h&m, burberry, uighur
Adidas.com
Sepatu Adidas.

Kehilangan Pasar Besar Tiongkok

Merek-merek fesyen dan ritel ini memang telah lama menyuarakan keprihatinannya terkait dugaan pelanggaran HAM terhadap etnis Uighur yang menjalani kerja paksa di Xinjiang. Namun boikot oleh Tiongkok berarti mereka akan kehilangan salah satu pasar dan basis produksi terbesarnya.

Seperti H&M yang memiliki 505 toko di Tiongkok dengan penjualan mencapai US$ 1,23 miliar (Rp 16,4 triliun) sepanjang 2020. Tiongkok merupakan pasar terbesar keempat peritel asal Swedia ini. Namun mereka menegaskan bahwa kapas yang digunakan untuk produksi tidak lagi berasal dari Xinjiang.

Sementara itu popularitas Nike dan Adidas tengah meroket di Negeri Panda. Nike pada website resminya menyatakan tidak menggunakan kapas dari Xinjiang, namun terus meningkatkan fokus ketertelusuran bahan mentah yang mereka gunakan.

Sedangkan Adidas, dalam laporan dampak sosialnya pada 2020 telah meminta kepada seluruh pemasoknya agar setop menggunakan kapas dari Xinjiang. Adidas juga mendukung langkah BCI untuk memutus hubungan bisnis dengan kawasan tersebut.

Pada kuartal IV 2020, pendapatan Nike di Tiongkok tumbuh hingga 51% menjadi US$ 2,28 miliar atau sekitar Rp 32,91 triliun. Sedangkan Adidas membukukan penjualan hingga US$ 5,1 miliar (sekitar Rp 73 triliun) di negara ini pada 2020, atau 23,4% dari total penjualannya secara global.

Dalam laporan tahunannya, Adidas menyebutkan bahwa 15% produk alas kaki/sepatu, 20% produk pakaian, dan 36% produk aksesoris dan perlengkapan olahraganya dilakukan di Tiongkok.

Sementara itu Uniqlo memiliki sekitar 800 toko di Tiongkok yang menghasilkan penjualan sebesar US$ 4,1 miliar di pasar Tiongkok, Hong Kong, dan Taiwan pada tahun buku 2020, atau 22% dari total penjualannya.

Lebih dari separuh pabrik Uniqlo berlokasi di Tiongkok. Meski demikian Fast Retailing, induk perusahaan Uniqlo menegaskan tidak ada produknya yang diproduksi di Xinjiang atau menggunakan bahan dari daerah tersebut.

Burberry dalam laman resminya menyebutkan bahwa mereka menggunakan kapas dari Amerika Serikat, Australia, Turki, India, dan Mesir, dalam proses produksinya.

 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...