Cek Data: Benarkah 90% Tambang Nikel Indonesia Dikuasai Cina?

Reza Pahlevi
2 Desember 2022, 10:21
Aktivitas tungku smelter nikel di PT VDNI di kawasan industri di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (9/9/2022). Smelter nikel yaitu PT VDNI dan PT OSS yang berada di kawasan tersebut mengadopsi teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF)
ANTARA FOTO/Jojon/aww.
Aktivitas tungku smelter nikel di PT VDNI di kawasan industri di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (9/9/2022).

Larangan ekspor bijih nikel memang membuat banyak perusahaan Cina membangun smelter nikel di Indonesia. Cina pun membangun kawasan industri khusus nikel yang dioperasikan IMIP di Morowali, Sulawesi Tengah.

Dominasi Cina di kawasan industri ini jelas terlihat. Hasil studi kolaborasi antara Auriga Nusantara dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan 9 dari 11 smelter di Morowali dimiliki Cina. Tsingshan Group berada puncak strukturnya. 

Tsingshan Group menjadi pihak utama di kawasan industri ini. Komposisi saham IMIP terdiri dari Shanghai Decent Investment yang jadi bagian dari Tsingshan sebesar 49,69%, Bintang Delapan Investama sebesar 25,31%, dan Sulawesi Mining Investment (SMI) sebesar 25%.

Meski Tsingshan terlihat hanya menguasai 49,69%, sebenarnya kepemilikannya lebih besar daripada itu. Ini karena pemegang saham mayoritas di SMI juga Tsingshan Group lewat Shanghai Decent Investment.

Pengaruh Tsingshan juga tidak hanya di situ. Perusahaan tersebut tercatat memiliki sebagian saham dari perusahaan smelter lainnya, yakni lewat Shanghai Decent Investment, Tsingshan sendiri, atau IMIP.

Kedua, industri nikel di Morowali ini juga sering disinggung ketika membahas tenaga kerja asing (TKA) dari Cina. Ini juga yang disinggung Faisal Basri. Bagaimana datanya?

Sebenarnya, tidak ada data publik mengenai jumlah TKA Cina di Sulawesi Tengah. Meski begitu, data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan jumlah TKA di Sulawesi Tengah mencapai 9.411 orang pada Agustus 2022. Data ini tidak spesifik menyebutkan asal negara TKA tersebut.

Jumlah TKA ini cukup besar karena jumlahnya hanya kalah dari DKI Jakarta yang mencapai 9.843 orang. Namun, jumlah TKA di Sulawesi Tengah ini jauh lebih rendah dari pernyataan Faisal Basri yang menyebutkan hingga ratusan ribuan. 

Sementara di wilayah Sulawesi Tenggara, yang juga terdapat banyak perusahaan nikel, hanya memiliki 457 TKA pada periode yang sama.

Industri nikel saat ini memang dikuasai Cina berkat investasi mereka untuk produk turunan nikel yang memiliki nilai tambah lebih besar. Meski begitu, ini bukan berarti Indonesia dirugikan dari transaksi ini.

Indonesia masih mendapat pajak dan royalti ekspor. Kemudian perusahaan-perusahaan tersebut juga membantu penyerapan tenaga kerja. Indonesia juga mendapat transfer teknologi untuk industri hasil turunan nikel strategis, seperti baterai listrik.

---------------

Sumber data

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Daftar Perusahaan Hasil Penataan IUP dan IUPK Yang Memenuhi Ketentuan. (Akses 30 November 2022).

Ditjen Minerba. Webinar: Masa Depan Hilirisasi Nikel.13 Oktober 2020, (Akses 30 November 2022).

Arianto Sangadji. 2020. Tata Kelola Sumber Daya Alam di Sulawesi Tengah: Pengalaman Industri Berbasis Nikel di Morowali. (Akses 30 November 2022).

---------------

Jika Anda memiliki pertanyaan atau informasi yang ingin kami periksa datanya, sampaikan melalui email: [email protected] atau via akun media sosial Katadata.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...