Jokowi: RI Investasi Kabel Bawah Laut, Terhubung hingga Amerika
Indonesia memiliki tiga investasi pembangunan kabel bawah laut untuk kepentingan telekomunikasi. Infrastruktur ini bahkan terhubung ke Amerika Serikat (AS).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, pembangunan kabel bawah laut itu masih proses. “Menghubungkan Indonesia langsung dengan pantai barat Amerika Serikat tanpa ada negara perantara," kata dia dalam B20 Indonesia Inception Meeting 2022, Kamis malam (27/1).
Nantinya, kabel tersebut meningkatkan kapasitas bandwith Indonesia lebih dari 100%.
Invetasi kabel bawah laut itu dilakukan ketika ekonomi digital di Tanah Air berkembang pesat. Nusantara bahkan memiliki dua decacorn yakni Gojek dan J&T Express.
Berdasarkan data DailySocial.id, Indonesia juga mempunyai 11 unicorn yakni Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, OVO, JD.ID, Blibli, Tiket.com, Kredivo, Ajaib, Xendit, Kopi Kenangan.
Sedangkan data CB Insights bertajuk 'The Complete List of Unicorn Companies' menunjukkan, Nusantara mencatatkan delapan unicorn yaitu Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, OVO, OnlinePajak, Ajaib, Xendit, dan Kopi Kenangan.
Decacorn merupakan sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 10 miliar atau Rp 140 triliun. Sedangkan unicorn lebih dari US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun.
Oleh karena itu, Jokowi mendorong para investor menanamkan dana pada infrastruktur ekonomi digital di Tanah Air. Apalagi, pemerintah memberikan perhatian serius pada pengembangan sektor ini.
"Kami mengundang investasi yang memberikan kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari transformasi ekonomi digital ini," ujar dia.
Raksasa teknologi global seperti Google, Facebook, Microsoft, dan Amazon mengembangkan kabel bawah laut sendiri. Namun, kabel bawah laut di Indonesia sering putus lantaran bencana alam seperti gempa bumi dan gunung meletus.
"Indonesia masuk di Cincin Api Pasifik (Ring of Fire). Maka, banyak kabel-kabel laut putus akibat meletusnya gunung di bawah laut," kata Johnny dalam acara Retrospeksi Kominfo 2021 dan Outlook 2022, bulan lalu (28/12).
Ia pun bercerita bahwa pemerintah sempat khawatir kabel bawah laut putus akibat bencana, saat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua.
"Kami panik, kalau gunung di Sarmi, Papua meletus, seluruh jaringan fiber optik putus, event olahraga bisa terhambat total. Ini bisa jadi citra buruk Indonesia di etalase dunia," kata Johnny.
Untuk mengatasi kendala itu, Kominfo mengandalkan kabel bawah laut cadangan milik Telkom sepanjang 1.000 kilometer. "Ini sebagai backup," katanya.