Dapat 8 Bantuan Akibat Corona, Asosiasi Ojol: Belum Menutupi Kerugian

Desy Setyowati
21 April 2020, 15:20
Dapat 8 Bantuan Akibat Corona, Asosiasi Ojol: Belum Menutupi Kerugian
ANTARA FOTO/Suwandy/foc.
Ilustrasi, relawan organisasi Pelmas BPD Bekasi GBI bersama Tagana Rajawali membagi-bagikan makan siang gratis kepada pengemudi ojek online (ojol) di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/4/2020).

Pandemi corona membuat pendapatan pengemudi ojek online anjlok hingga 80%. Kendati begitu, mereka memperoleh setidaknya delapan jenis bantuan baik dari pemerintah maupun aplikator seperti Grab dan Gojek.

Decacorn asal Singapura, Grab menggelontorkan US$ 10 juta atau sekitar Rp 161 miliar untuk meminimalkan dampak penyebaran virus corona terhadap mitra. Sedangkan Gojek sudah mengumpulkan dana Rp 100 miliar.

Grab bahkan mengaku telah mengeluarkan hampir US$ 40 juta atau sekitar Rp 625,6 miliar untuk meminimalkan dampak pandemi Covid-19. (Baca: Bantu Mitra Terdampak Corona, Grab Kucurkan Rp 161 M & Gojek Rp 100 M)

Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, bantuan dari perusahaan penyedia layanan on-demand maupun pemerintah meringankan beban pengemudi ojek online. “Namun, belum bisa menutupi penghasilan yang hilang,” kata dia kepada Katadata.co.id, kemarin (20/4).

Utamanya, karena pengemudi tidak diperbolehkan mengangkut penumpang di wilayah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Karena itu, mereka berharap Gojek dan Grab menggratiskan biaya bagi hasil yang selama ini dipungut 20% dari nilai transaksi.

Permintaan itu juga sudah disampaikan ke perusahaan. Namun, “belum ada progres,” kata Igun. (Baca: Pendapatan Driver Ojol Merosot, Gojek Beri Paket Sembako Rp 20 Miliar)

Kendati begitu, mereka memperoleh setidaknya delapan bantuan akibat pandemi corona. Pertama, Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk warga miskin dan pekerja informal, termasuk ojek online.

BLT itu berasal dari dana desa dan disalurkan ke warga mulai bulan ini hingga Juni. Masing-masing penerima akan mendapatkan Rp 600 ribu per bulan.

Kedua, kartu prakerja. Pengemudi ojek online yang tak mendapat BLT bisa mendaftar kartu prakerja yang dibuka setiap pekan. Program ini akan diberikan kepada 5,6 juta orang. Maka, pendaftaran akan dibuka sekitar 30 kali setiap pekan atau selesai pada akhir November.

Peserta yang terpilih akan mendapat bantuan Rp 3,55 juta per orang. Insentif ini terdiri dari Rp 1 juta untuk pelatihan. Lalu Rp 600 ribu diberikan setiap bulan selama empat bulan. Sisanya Rp 150 ribu untuk survei kerja yang dibayarkan langsung ke lembaga pelatihan.

(Baca: Syarat dan Prosedur Penyaluran BLT Rp 600 Ribu oleh Pemerintah)

Ketiga, Gojek dan Grab memberikan bantuan keuangan bagi mitra pengemudi positif virus corona sejak Maret lalu. Keempat, kedua decacorn ini juga menghentikan cicilan seperti premi asuransi, kredit kendaraan dan lainnya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...