Riset: Facebook dan Google Dinilai Gagal Menindak Iklan Penipuan

Fahmi Ahmad Burhan
27 April 2021, 11:24
Riset: Facebook dan Google Dinilai Gagal Menindak Iklan Penipuan
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Dua orang membuka laman Google dan aplikasi Facebook melalui gawainya di Jakarta, Jumat (12/4/2019).

Riset dari firma riset konsumen Which? menunjukkan, Google dan Facebook tidak menangani iklan penipuan di platform dengan baik. Laporan ini merekomendasikan adanya aturan baru yang memaksa raksasa teknologi seperti keduanya untuk memantau aktivitas iklan penipuan.

Berdasarkan riset tersebut, 27% dari 2.000 responden mengatakan bahwa mereka menemukan iklan penipuan di Facebook. Sedangkan 19% menemukannya di Google.

Sebanyak 34% responden melaporkan iklan penipuan ke Google. Namun, mereka tetap menemukan iklan setelah laporan. Sedangkan 26% mengatakan hal serupa terjadi di Facebook.

"Artinya Facebook dan Google gagal menindak iklan penipuan yang ditempatkan di platform, bahkan setelah pengguna melapor," demikian isi riset dikutip dari Business Insider, Senin (26/4).

Which? mencontohkan, salah satu iklan palsu yang beredar di Facebook dan Google, menawarkan diskon besar untuk busana merek ternama. Padahal, ketika diklik, pengguna diarahkan ke situs web yang disematkan perangkat lunak (software) jahat untuk mencuri data keuangan.

Peneliti Which? Adam French menyarankan adanya regulasi yang ketat bagi raksasa teknologi untuk menangani masalah tersebut. "Platform online harus diberi tanggung jawab hukum untuk mengidentifikasi, menghapus, dan mencegah konten palsu dan penipuan di situs," katanya.

Juru bicara Facebook mengatakan bahwa aktivitas iklan penipuan itu tidak diizinkan di platform. Perusahaan juga telah mengambil tindakan terhadap sejumlah halaman penipuan yang dilaporkan.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...