Tren Kasus Covid-19 dan IPO Unicorn Akan Dongkrak Investasi ke Startup

Fahmi Ahmad Burhan
24 September 2021, 16:54
startup, pendanaan, covid-19, ipo unicorn, bukalapak
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Karyawan menghitung uang dolar di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Jakarta, Senin (18/5/2020).

Investor dari kalangan modal ventura memperkirakan, pendanaan kepada startup Indonesia meningkat pada semester II. Ini terdorong dua faktor yakni penurunan jumlah kasus harian positif virus corona dan pencatatan saham perdana alias IPO unicorn.

Unicorn merupakan sebutan untuk startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar. Sedangkan decacorn di atas US$ 10 miliar.

Salah satu unicorn yakni Bukalapak sudah IPO bulan lalu. Startup jumbo lain yang berencana melantai di bursa saham yakni GoTo atau gabungan Gojek dan Tokopedia, Traveloka hingga Kredivo.

Traveloka mengkaji merger dengan perusahaan akuisisi bertujuan khusus alias SPAC untuk IPO. Begitu juga Tiket.com juga dikabarkan mengkaji IPO lewat SPCA COVA Acquisition Corp.

GoTo berencana melantai di bursa saham Indonesia atau BEI dan Amerika Serikat (AS). Begitu juga dengan Traveloka dan Kredivo.

Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan mengatakan, rencana beberapa IPO unicorn itu memberi harapan bagi investor terkait keberlanjutan bisnis startup. "Pergerakan IPO unicorn menjadi sentimen positif," katanya kepada Katadata.co.id, Jumat (24/9).

Selain IPO unicorn, pendanaan ke startup diprediksi melonjak pada semester II terdongkrak oleh penurunan jumlah kasus harian Covid-19 di Indonesia.

Menurut Edward, penurunan kasus Covid-19 akan membuat kinerja startup di bidang travel, hospitality, dan retail offline yang terkena dampak pandemi corona, menjadi lebih baik. Ini walaupun belum bisa menyamai kondisi normal.

Perbaikan kinerja itu akan mendorong minat investasi terhadap startup. Selain itu, ada sejumlah startup yang masih potensial meskipun kasus Covid-19 mereda.

"Startup potential akan berlanjut terus, seperti di sektor pendidikan, kesehatan, teknologi finansial (fintech) dan e-commerce," kata Edward.

CEO Mandiri Capital Indonesia Eddi Danusaputro mengatakan, penurunan kasus Covid-19 di Indonesia akan berdampak positif terhadap pendanaan startup. "Akan menaikkan minat, terutama investor dari luar negeri yang selama ini terkendala due diligence langsung," kata Eddi.

Menurut Eddi, faktor pendorong minat investasi terhadap startup yakni kondisi perbaikan ekonomi di Indonesia. Pemerintah sendiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III mencapai kisaran 4% - 5%.

Sebelumnya, DealStreetAsia melaporkan bahwa startup di Asia Tenggara meraih pendanaan US$ 6 miliar atau sekitar Rp 87,7 triliun pada kuartal pertama. Pencapaian ini disebut menyentuh rekor.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...