Inflasi Tinggi & Nasib Ojol jika Harga BBM dan Tarif Ojek Online Naik
Pemerintah mengkaji opsi kenaikan harga BBM atau bahan bakar minyak bersubsidi, termasuk pertalite. Di satu sisi, tarif ojek online naik mulai akhir pekan ini (29/8). Bagaimana nasib mitra pengemudi Gojek, Grab, dan Maxim?
Direktur Center for Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, jika harga BBM dan tarif ojek online naik bersamaan maka akan mendorong inflasi menjadi 7% - 8% secara tahunan (year on year/yoy).
Begitu pun dengan inflasi di sektor transportasi. “Sumbangan inflasi transportasi akan naik signifikan,” kata Bhima kepada Katadata.co.id, Selasa (23/8).
Hal itu juga dapat berpengaruh terhadap pendapatan mitra pengemudi Gojek, Grab, dan Maxim. “Kalau tarif naik tinggi, konsumen akan kaget dan mencari alternatif transportasi lain,” ujarnya.
Menurut Bhima, pemerintah harus berhati-hati dalam mendesain kenaikan tarif. Pemerintah dinilai perlu mengecek peningkatan konsumsi kelas menengah, tingkat inflasi, dan tantangan yang bisa menghambat daya beli.
“Disposable income dari konsumen ojek online juga tergerus oleh harga pangan,” kata dia. “Dari segi pendapatan pengemudi, saat ini dalam proses pemulihan karena mobilitas belum kembali ke pra-pandemi.”