Diramal Kalah Pamor, Transaksi E-Commerce dan Ojek Online Rp 1.041 T
Tren pendirian startup di Indonesia diramal bukan lagi e-commerce dan ojek online. Padahal, transaksi kedua sektor itu diprediksi US$ 67 miliar atau sekitar Rp 1.041 triliun tahun ini.
Berdasarkan laporan Google, Temasek, dan Bain bertajuk e-Conomy Southeast Asia 2022, transaksi taksi dan ojek online, serta pesan-antar makanan (food delivery) diprediksi US$ 8 miliar atau Rp 124,2 triliun tahun ini.
Sedangkan transaksi e-commerce diperkirakan US$ 59 miliar atau sekitar Rp 915,9 triliun. "E-commerce menjadi pendorong utama ekonomi digital Indonesia,” demikian dikutip dari laporan e-Conomy SEA 2022, Jumat (28/10).
Ekonomi digital Indonesia diperkirakan naik 22% secara tahunan (year on year/yoy) US$ 77 miliar atau sekitar Rp 1.198 triliun tahun ini.
Rincian transaksi dan proyeksi pertumbuhan layanan taksi dan ojek online, pesan-antar makanan, serta e-commerce di Indonesia dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:
E-commerce dan layanan on-demand, termasuk ojek online menjadi dua sektor yang berkembang pesat di Indonesia. Namun perusahaan modal ventura East Ventures menilai, tren pendirian startup ke depan berfokus pada penyelesaian masalah yang spesifik.