Isu Peretasan Bukalapak dan Pentingnya UU Perlindungan Data Pribadi

Michael Reily
18 Maret 2019, 18:23
Ulang Tahun Bukalapak
JAY/Humas Kepresidenan
Presiden Jokowi didampingi sejumlah pejabat dan CEO Bukalapak memencet tombol peluncuran Mitra Bukalapak, di Hall B Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (10/1) malam.

Menanggapi kabar ini, Bukalapak mengonfirmasi memang pernah ada upaya peretasan dari hacker beberapa waktu lalu. Namun, upaya itu digagalkan, sehingga tidak ada data pengguna yang dicuri peretas.

Head of Corporate Communications Bukalapak Intan Wibisono menyatakan, upaya peretasan seperti ini memang sangat berpotensi terjadi di industri digital. "Kami selalu meningkatkan sistem keamanan di Bukalapak demi memastikan keamanan dan kenyamanan para pengguna Bukalapak, dan memastikan data-data penting pengguna tidak disalahgunakan," kata Intan.

(Baca: Badan Siber Pastikan Situs KPU Aman hingga Pilpres 2019 Berakhir )

Sebagai langkah pengamanan tambahan, Intan mengimbau pengguna Bukalapak secara rutin mengganti password dan mengaktifkan sistem keamanan dua langkah (two-factor authentication). "Kami juga menyarankan menjaga kerahasiaan password Anda dan menggunakan security guide yang sudah disediakan Bukalapak," ujarnya lagi.

Gnosticplayers mengklaim telah mencuri data 26 juta akun pengguna dari 6 situs internet. Dari jumlah itu, sebanyak 13 juta akun disebut berasal dari Bukalapak dan 1,12 juta dari YouthManual. Situs lain yang juga menjadi sasaran pencurian akun adalah GameSalad (1,6 juta akun), Lifebear (3,86 juta akun), EstanteVirtual (5,45 juta akun), dan Coubic (1,5 juta akun).

Database dari jutaan akun online tersebut kemudian dijual di pasar gelap internet di dark web dengan harga 1,2431 Bitcoin atau sekitar US$ 5.000 atau sekitar Rp 71 juta. Namun, sang peretas tidak memberikan keterangan lebih lanjut soal informasi apa saja yang dicuri dari akun-akun ini.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...