Induk Shopee Layani Pesan-Antar Makanan di Vietnam, Akan Hadir di RI?
Sedangkan di Indonesia, layanan pesan-antar makanan diminati selama pandemi Covid-19. Ini tecermin pada Databoks di bawah ini:
Berdasarkan studi Facebook dan Bain and Company berjudul ‘Digital Consumers of Tomorrow, Here Today’ yang dirilis Agustus, sekitar 35-43% konsumen digital di Asia Tenggara membeli bahan makanan kemasan, bahan makanan segar, dan minuman non-alkohol saat pandemi corona. Transaksinya meningkat hingga 8,4 kali selama April-Juni.
Hal itu juga sejalan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS), sebagaimana Databoks di bawah ini:
Google, Temasek, dan Bain dalam laporan bertajuk e-Conomy SEA 2019 juga memperkirakan, nilai transaksi (gross merchandise value/GMV) sektor berbagi tumpangan di Indonesia mencapai US$ 6 miliar atau sekitar Rp 83,8 triliun tahun lalu. Nilainya diprediksi melonjak menjadi US$ 18 miliar pada 2025.
Sedangkan di Asia Tenggara, transaksinya diproyeksikan mencapai US$ 12,7 miliar tahun lalu. Rinciannya, US$ 5,2 miliar dari pesan-antar makanan dan US$ 7,5 miliar dari transportasi.
Google, Temasek dan Bain memperkirakan porsi pesan-antar makanan dan transportasi menjadi 50:50 pada 2025.