Ingin Saingi TikTok, Roposo Incar Social Commerce di Indonesia

Lenny Septiani
30 Oktober 2023, 20:14
Penyedia platform live asal India, Roposo, ingin menyaingi popularitas TikTok di Indonesia.
Dokumentasi Roposo
Penyedia platform live asal India, Roposo, ingin menyaingi popularitas TikTok di Indonesia.

Ia menjelaskan, pengalaman konsumen di Glance dipersonalisasi sehingga konsumen menemukan apa yang paling cocok bagi mereka hanya dengan “glancing” atau melihat lock screen, tanpa membuka kunci ponsel atau menghabiskan waktu melakukan pencarian. 

Sebanyak lebih dari 200 kreator telah bergabung dengan platform Roposo. Perusahaan berencana mengajak lebih dari 1.000 kreator di 3-4 kuartal mendatang.

“Target terdekat kami adalah mengakuisisi 1000 kreator dalam waktu sesingkat-singkat mungkin,” kata Direktur Pengembangan Pasar Glance di Indonesia Dalip Shahri. Roposo berkomitmen untuk menghadirkan konten berkualitas dan pengalaman live menarik yang disukai konsumen. 

Ia menyampaikan, kreator bertalenta bisa menonjol di keramaian dan mulai mendapatkan hasil monetisasi dari hari pertama perjalanan mereka dengan Roposo, terlepas dari jumlah pengikut mereka. “Ini adalah pembeda utama bagi para konten kreator dibandingkan dengan platform lain sekaligus menunjukkan komitmen Roposo untuk membantu kesuksesan para konten kreator Indonesia,” katanya.

Mengincar Bisnis Social Commerce

Dalip menyatakan bahwa perusahaan juga memiliki aspirasi untuk launching e-commerce atau shoppingtainment atau social commerce di Roposo. Saat ini, Pemerintah Indonesia melarang media sosial untuk melakukan jual beli di platformnya.

Menurut Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 yang terbit 27 September 2023, media sosial wajib mengurus perizinan baru jika ingin menyediakan layanan e-commerce. Regulasi ini bertujuan untuk melindungi pedagang kecil dan menengah serta pasar-pasar tradisional, serta memastikan data pengguna terlindungi.

“Nanti kami akan merujuk pada peraturan pemerintah. Yang pasti kami akan mematuhi peraturan pemerintah,” ujar Dalip.

Dalip menambahkan, Indonesia adalah salah satu negara terbesar di Asia Tenggara yang memang mengkonsumsi konten video. Selain itu, infrastruktur di Indonesia dinilai memadai.

Menurutnya, orang Indonesia memang senang mengkonsumsi video. “Jadi melihat indikator-indikator yang ada di pasar, optimis bahwa pasar Indonesia sangat baik untuk perkembangan platform Roposo,” tambahnya.

Roposo telah memiliki lebih dari 80 juta pengguna aktif. Setelah Indonesia, platform ini berencana untuk memperluas jangkauan ke pasar lain, termasuk Amerika Serikat (AS), Brasil, Jepang dan lainnya di masa mendatang.

Glance adalah perusahaan teknologi konsumen yang mengoperasikan platform digital yang disruptif termasuk Glance, Roposo, dan Nostra. Glance didirikan pada 2019. 

Berkantor pusat di Singapura, Glance adalah anak perusahaan tidak terkonsolidasi dari InMobi Group dan didanai oleh Jio Platforms, Google, dan Mithril Capital.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...