Tiga Strategi Asosiasi Fintech Tingkatkan Penyaluran Pinjaman di 2020

Fahmi Ahmad Burhan
31 Desember 2019, 18:57
Tiga Strategi Asosiasi Fintech Tingkatkan Penyaluran Pinjaman di 2020
Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA
Ilustrasi, (ki-ka) Sri Mulyani Menteri Keuangan Indonesia, Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Triyono Gani, Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia dan moderator dalam acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center,  Jakarta (23/9). 

Ia juga mendorong anggota AFPI merambah pasar luar negeri. PT Investree Radhika Jaya (Investree) misalnya, sudah beroperasi di Vietnam. Perusahaan tersebut juga berencana masuk ke pasar Filipina dan Thailand tahun depan.

AFPI memproyeksikan, penyaluran pinjaman oleh fintech lending tumbuh minimal 50% pada tahun depan. Pada 2019, pertumbuhannya lebih dari 200%. Sedangkan pada 2018, penyaluran pinjaman tumbuh 800%.

(Baca: Incar UMKM Filipina, Fintech Investree Bakal Gaet Mitra Lokal di 2020)

Saat ini, ada 144 fintech lending mendapatkan tanda terdaftar dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dari jumlah tersebut, 25 di antaranya sudah memperoleh izin.

Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech OJK Hendrikus Passagi mencatat, fintech lending sudah menyalurkan pinjaman Rp 75 triliun per November 2019. Jumlah peminjam meningkat 300% menjadi 17,5 juta orang.

"Tingkat pertumbuhan ini menunjukkan masih tingginya kebutuhan akses pendanaan yang mudah dan cepat. Bukan hanya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), tetapi juga kelompok masyarakat lain yang butuh akses pendanaan tak terduga atau mendadak," kata Hendrikus.

(Baca: Investor Masih Minati Fintech Tahun Depan, tapi Makin Selektif)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...