Era Transformasi Digital, OJK Posisikan Diri Sebagai Stabilisator

Michael Reily
18 Juni 2019, 20:00
Pengunjung melintas di depan restoran makan cepat saji yang terpasang poster promosi diskon aplikasi fintech pembayaran atau "payment gateway" di salah satu mal di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (28/3/2019). Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan ata
ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Pengunjung melintas di depan restoran makan cepat saji yang terpasang poster promosi diskon aplikasi fintech pembayaran atau "payment gateway" di salah satu mal di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (28/3/2019). Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS, Destry Damayanti menyatakan perkembangan industri fintech mendorong inklusi keuangan.

Pada sisi digital, Chief Marketing Officer Koinworks Jonathan Bryan mengungkapkan transformasi digital memicu terbitnya banyak sekali sistem pembayaran. Sehingga, startup melihat kesempatan untuk menarik minat pemilik smartphone sekaligus mengedukasi masyarakat.

Dia mengungkapkan investment peer-to-peer yang jadi produk Koinworks juga tetap mematuhi aturan OJK. "Semua harus kelihatan dan transparan, meski kita masih dalam posisi transformasi," kata Jonathan.

(Baca: IMF Peringatkan Jika Fintech Tak Diatur akan Ganggu Sistem Keuangan)

Koinworks mengklaim telah memegang sekitar 50% investor yang terdaftar di OJK serta pendanaan bisa menghasilkan return 20% per tahun. Sementara itu, Non-Performing Loan (NPL) di KoinWorks hanya 0,8%.

Dari sisi perbankan, Vice President (VP) Digital Banking Bank Mandiri Budi Prasetyo menjelaskan lembaga formal juga adaptasi terhadap teknologi. Dia mencontohkan, akses layanan perbankan formal sekarang sudah bisa melalui aplikasi pihak ketiga.

Budi menambahkan, perbankan harus memanfaatkan inovasi keuangan digital. Application Programming Interface (API) memungkinkan proses top-up uang elektronik Mandiri e-money lewat e-commerce, selain platform konvensional ATM dan mobile banking.

Menurutnya, inovasi digital mampu memicu efisiensi. "Hanya, tentu saja inovasi ini harus bisa terukur risikonya," ujar Budi.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...